chapter 23

494 57 23
                                    

○~chapter 23~○

"kau?"
"kau mengenaliku?" tanya pria itu.
"he?siapa yang mau mengenalimu?" jawab guin dengan santai.

pria itu dengan sabar dan tetap memperlihatkan senyumannya pada guinevere meski perkataannya cukup menyakitkan.
"apa...anda sendirian disini?"

"kenapa bertanya begitu? apa pria ini seorang cabul? atau ingin menculik ku?humpp! aku ingin lihat dia akan bertahan sampai berapa lama denganku!"

meskipun guinevere terlihat cantik dan polos namun itu hanyalah bayangannya saja, sifat aslinya akan mudah diketahui melalui cara caranya sendiri.

"apa...kau ingin menemaniku?"tanya guinevere.
"a, kalau itu tidak keberatan buatmu aku akan menemanimu" ucap pria itu masih tersenyum lembut.

guinevere cukup risih terhadapnya, tapi dengan bermain main sebentar dengannya tidak masalah bukan, hanya beberapa saja tidak akan menyakitinya.
"ehm..kebetulan aku kurang melatih magicku akhir akhir ini, maukah...kau menjadi bahan ujianku?"
pria itu dengan senang hati menerimanya tanpa pikir panjang bagaimana nasibnya, guin pun tidak masalah akan hal itu, ia mengeluarkan magicnya dan mengujinya pada pria itu sama dengan halnya dengan perlakuan guinevere terhadap lancelot.

tetapi, pria itu sama sekali tidak terluka sedikit pun, guin tentu heran kenapa bisa immun ditubuh pria dihadapannya. tanpa guin bertanya pria itu sudah menjawabnya diawal.
"tubuhku immune terhadap magic ataupun lainnya, ingin tahu kenapa?" tanyanya.

"ti-tidak perlu!".

guinevere kembali duduk dan menunggu granger yang masih belum datang sampai saat ini, lalu pria itu berkata langsung pada guin, " apa kau benar benar tidak ingat siapa aku?".

"lagi? kenapa dia terus menanyakan siapa dirinya?"

"kakak tampan, aku sungguh sungguh tidak tahu siapa dirimu, bisa aku tahu kamu siapa?".
pria itu hanya tersenyum, lalu ia memberikan satu mutiara biru mengkilap pada guinevere, tentu guin bingung untuk apa dia memberikannya benda ini.
"simpanlah barang ini, suatu saat nanti itu pasti akan membuatmu mengingatnya"kata pria asing itu yang kemudian pergi secepat kilat tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.

guin melirik pada mutiara biru itu, tiba tiba dipikirannya muncul sosok seseorang yang tidak jelas siapa.
"si-siapa...siapa dia?kenapa...secara tiba tiba...apa aku punya masa lalu dengannya?"

entah apa itu tapi seperti nya masa lalu yang telah dilupakan guinevere terkumpul satu, guin tidak peduli tentang kehidupannya dan hubungan nya dengan sosok tadi, tapi yang ingin guin ketahui siapa anak kecil yang pernah ia temui waktu itu, tapi tidak bisa mengingatnya.

guinevere terjatuh lemas, kepalanya pusing, dengan keadaannya sekarang takutnya bisa membuat granger khawatir padanya, dan benar yang dikira oleh guin, granger datang diwaktu yang tepat dan melihat guinevere yang terlihat pucat.

"guin!"
granger segera menghampiri guinevere , dengan khawatir, ia menggendong guinevere masuk kedalam rumah, membiarkan ia berbaring dikasur. granger tak mengerti ada apa dengan guin sejak dirinya tidak ada, karna dirumah ling tidak memiliki obat mau tak mau granger mencari keluar untuk mendapatkan obat, tapi guin menahannya.
"tidak perlu, aku..hanya butuh istirahat" ucap guin dengan suara yang hampir habis.
"ada apa denganmu? kenapa bisa terjadi begini?" tanya granger dengan wajah yang khawatir.
"aku tidak apa apa"

granger menghela napas berat, ia mengelus wajah kanan guin dengan lembut sambil berkata "kali ini aku percaya padamu".

guin tersenyum pada granger, seandainya ia bisa memberitahukan semua pada granger tentang yang barusan terjadi padanya, mungkin tidak akan membuat granger begitu khawatir padanya dan tidak membohongi kepercayaan granger padanya.

Granevere Story (guinevere & granger)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang