chapter 15

551 69 24
                                    

granger tak mau membuat guin merasa kesal karna dirinya terus, jadi ia membelikan sesuatu untuk guin.
"ayo, ikut denganku" granger menggenggam tangan guinevere dengan lembut,ditambah senyuman seketika menghilangkan rasa amarah didalam hati guinevere, awalnya ia merasa granger tak bisa bersenyum tulus, dilihat dari wajahnya yang begitu dingin dan cuek, bahkan orang orang pasti akan berpikir senyumpun tak akan merasakan yang sebenarnya.

granger mengerutkan keningnya
"kenapa?"
"ah! tidak ada apa apa..." jawab cepat guin.

setelah mereka menikmati kebersamaan, adapula yang tidak suka dengan kebersamaan mereka.
dibalik semuanya, seseorang mencoba ingin membunuh salah satu dari mereka.
kebetulan granger dan guinevere sudah selesai dengan hiburannya dan berjalan pulang melewati hutan hutan yang amat sepi, bisa dibilang sangat berbahaya dan tidak aman dilewati sendirian.

seorang utusan seseorang(?) mencoba mengambil panah yang telah diisi dengan racun, racun itu sangat sulit ditemukan penawarnya, hanya orang tertentu saja yang tahu penawarnya dan kemungkinan besar tidak ada penawarnya sama sekali. dengan sangat berhati hati orang itu menunggu sampai waktunya untuk membunuh sasarannya.
sedangkan guinevere dan granger tak menyadari semua itu.

saat mereka berdua berjalan bersama, granger tiba tiba saja teringat tentang masa kecil guinevere, katanya guin tidak mengingat kejadian kejadiannya semasa kecil.
"um...apa..aku boleh bertanya padamu?"
"hmm?"
"sebenarnya...kenapa kau bisa tidak mengingat kejadian sewaktu kau masih kecil?"
seketika langkah kaki guin berhenti, granger pun juga ikut berhenti.
"aku...tidak tahu.." begitu lama jawaban yang ditunggu granger pun keluar dari mulut guinevere, seperti nya ada sesuatu yang terjadi padanya.

"maaf...aku tidak bermaksud mengungkitnya" kata granger dengan merasa bersalah.
"..."
tidak ada tanggapan dari guin, sungguh membuat granger semakin merasa ia bersalah telah berkata yang membuat guin sedih.
"a...begini saja, aku akan melakukan apa saja, apa saja, katakan saja, akan kulakukan sebisaku!" jawab granger dengan penuh percaya diri.

guinevere tersenyum kembali, melihat itu, granger mulai sedikit lega, tapi dibalik senyuman guin selalu ada hal yang tak pernah diduga orang lain.

"kau...yakin denganperkataanmu?" ucp guinevere dengan suara pelan digodai suara mempertandakan buruk.
"mhm...i..iya"

"maka aku tidak perlu menolak nya!! kalau begitu, emm..."
guin melihat kekiri kanan, dan menemukan sesuatu.
"ambilkan bunga indah itu kemari, dan kemudian pakailah disamping telingamu"perintah guin

biasanya dihutan seperti ini terdapat banyak tumbuhan aneh, bahkan juga ada tanaman yang bisa dijadikan obat penawar tergantung apa yang didapatkannya, mau itu tumbuhan bunga, ataupun lainnya.
Granger menuruti yang diperintahkan guin, setelah  mengambil bunga tersebut, lalu dipakailah sesuai arahan dari guin.
saat melihat granger mengenakan bunga disamping telinganya, entah kenapa bagi guin terasa semakin tampan pria yang dihadapannya sekarang.
"lalu? selanjutnya? apa kau sudah memaafkanku?"
"belum! sekarang,..oh ya, karna kau selalu membawa biolamu, kenapa tidak coba memainkannya untukku?"

Granger tentu tidak akan menolak ini, ia pun duduk bersandar didepan pohon dan memainkan biolanya untuk guinevere, saat granger memainkannya, suara yang dihasilkannya benar benar membuat guinevere puas mendengarnya, begitu puasnya ia tak mau mendengarnya lagi...
"su...sudah... cukup..."(kalau aku mendengar nya sampai selesai, aku tidak akan tahu apa yang akan terjadi pada kesehatan pendengaran telingaku...)

"baiklah, apa sudah bisa memaafkanku?"
"be..belum, masih ada lagi, kakiku lelah berjalan seharian, bawa aku sampai kerumah tanpa harus berjalan lagi!" ucap guinevere dengan suara sedikit memanja.
"hanya itu? untunglah dia tidak meminta yang aneh aneh...lagi"-granger

granger menurunkan badannya, tangannya mengoper kebelakang.
"naiklah"

"tu...tunggu?!dia..dia mau melakukannya??" kaget guin.

pria yang didepannya ingin melakukan apa yang diperintahkan gadis ini? benar benar...pria idaman semua wanita, jika semua wanita menjadi guinevere saat ini, mereka pasti akan sedikit malu dan sungkan karna saking senangnya. tapi sayang sekali Guinevere bukanlah orang yang begitu sungkan, ia tanpa pikir panjang langsung melompat ketubuh granger, granger sedikit menahan tangannya ketanah karna terkejut melihat tindakan gadis itu secara tiba tiba.
"hem...ayo berangkat supirku!" kata guinevere dengan gembira bisa naik taksi gratis tanpa harus membayarnya, tidak seperti milik jhonson yang harus membayarkab ketika menaiki kendaraannya.

granger hanya menggelengkan kepalanya dan mulai berdiri sambil berjalan membawa guinevere. entah kenapa bagi guin bersama lebih  lama dengan granger selalu membuat dirinya terhibur, banyak pengalaman cinta yang telah ia alami sampai sekarang. guin meletakkan kedua tangannya dileher granger, menenggelamkan kepalanya dipundak granger dan memeluknya dengan erat.

granger hanya tersenyum kecil dan melanjutkan perjalanannya, sementara itu orang yang diutus oleh seseorang telah siap membunuh diantara mereka....

bersambung.

Granevere Story (guinevere & granger)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang