"ahh, ma-maafkan aku" guin menunduk.
"tidak apa apa".
"suara ini?....."
terdengar tidak asing bagi Guinevere, guin pun mengangkat kepalanya memberanikan diri melihat sosok orang itu, ternyata itu adalah aglet.
"sial! kenapa harus bertemu dengannya disini?!"
guin dan aglet tidak memberanikan diri membuka suara, akhirnya Guinevere pun mengajukan diri untuk bicara. "jika kau diutus ayahku untuk memintaku pulang, maaf, aku meno-"
"diutus oleh paman?, tidak, aku kemari hanya ingin menginap" potong aglet.
"huh? menginap disini? memangnya ayah tidak memberikan tempat untuknya? atau kenapa tidak pulang sendiri saja?" batin Guinevere.
granger telah selesai membayar, ia pun menghampiri guin, tapi granger tak sengaja melihat guin bersama pria lain. ekspresi granger seketika berubah menjadi gelap dan datar.
"oh...maaf aku salah mengira..." kata Guinevere.
aglet tersenyum dan berkata " pasti didalam pikiranmu kenapa aku bisa menginap disini, tidak dirumah,iya kan?"
Guinevere sedikit terkejut dengan pria yang dihadapannya, bagaimana dia bisa tahu isi pikiranya, mungkinkah dia seorang peramal? atau memiliki mata keajaiban yang bisa melihat pikiran seseorang yang tidak bisa dilihat orang lain.
"ti-tidak, aku hanya-"
"guin, aku sudah memesan kamar satu untukmu".granger menyela pembicaraan mereka, dari aura yang tidak menyenangkan dari granger, Guinevere seketika merinding dan takut. ia sudah bisa menebak bagaimana perasaan granger sekarang.
"sudah lama kita tidak bertemu...teman lama" ucap aglet santai.
"cih!" granger menarik Guinevere masuk kedalam tanpa berpamitan dengan aglet, aglet pun tidak mengambil hati dan segera memesan satu kamar kosong untuk dirinya.
granger dan Guinevere memesan kamar terpisah namun bersebelahan.
guin duduk dikasur, terasa sedikit aneh, rasanya kalau dibandingkan dengan kasur dirumahnya pasti kasur dirumah lebih nyaman, tapi tidak mungkin Guinevere akan pulang kerumah sekarang.
seseorang tiba tiba mengetuk pintu. guin pun membuka pintu tersebut, melihat siapa yang datang.
"ayo kebawah, kita makan" kata granger dengan suara yang tidak begitu lembut dari biasanya.
mereka pun turun kebawah untuk memesan makan, kebetulan juga aglet ikut memesan,
granger yang mengetahuinya langsung membuang wajah masam, sedangkan Guinevere bingung ingin bagaimana.
"um...tuan, saya pesan sup lotus satu, dan...granger kau ingin apa?" tanya Guinevere.
"terserah."
"baik, kalau begitu samakan saja menunya, lalu untuk minuman....granger kau ingin apa?" tanya lagi guin.
"terserah"ucap granger yang masih menunjukkan wajah datar dan dingin.
"terserah..terserah..trserah..huh!! tidak bisakah merespon yang benar??!"
"baik! jika kau bilang terserah, maka aku akan bebas memilih apasaja dan kau harus menerimanya! paham?!" ucap guin sedikit menaikkan suaranya. meskipun begitu granger tetap tidak peduli.
guin yang melihat granger masih tidak merespon, maka ia menetapkan akan membeli menu apapun yang ia inginkan, tidak peduli granger mau ataupun tidak, tetap harus menerimanya.
beberapa saat kemudian, mereka telah mendapati makanan diatas meja.
granger masih bersikap dingin, guin pun tak mau kalah, ia mengambil sendoknya dan memakan sup lotusnya.
beberapa menit, granger menoleh kearah Guinevere, guin makan begitu sembarangan dengan raut wajah kesal sampai membuat disekitar bibirnya dikotori makanan , granger menghela napas, ia mengambil tissue dan mengelap bibir guin dengan lembut, seketika guin terdiam.
"ha....kau ini...makan seperti itu terlihat jelek." ucap granger.
"huh! terserah!" kata itu diulangi oleh guin saat waktu dimana granger juga perna mengatakannya sebelumnya.
granger terkekeh dan mengelus pipi kanan guin dengan lembut.
"maaf, aku telah membuatmu kesal..."ucap granger.
"kalau kau ingin aku memaafkanmu...maka suapi aku!"
granger tersenyum miring,"baik baik, aku akan menyuapimu, guin kecil...
granger menyuapi satu sendok sup ke mulut Guinevere, seketika guin merasa sup ini enak, padahal daritadi ia sudah makan melebihi 10 sendok namun tidak merasakan kelezatan sup ini, mungkin..makan terlalu terburu buru sehingga tidak dapat merasakannya.
"umm!lagi!" seru guin.
granger menggelengkan kepalanya pelan sembari menyuapi Guinevere yang bertingkah seakan akan seorang anak kecil yang baru berusia 5 tahun, bahkan orang orang disekitar melihat adegan itu pun merasa iri betapa romantisnya mereka. sedangkan, aglet yang berada belakang granger dan guin melihat itu merasa sedikit tidak senang dan cemburu sampai tidak membuat selera makan.
setelah mereka makan selesai, granger membawa guin kembali kekamarnya.
"selamat malam, besok aku akan membawamu ketempat yang menyenangkan pastinya."kata granger sambil me-lap bibir guin lembut dengan posisi tangan ibu jari dibibir sedangkan keempat jarinya berada disamping pipi kiri guin.(uhhh...kebayang gak tuh o(*////▽////*)q)
"umm!! selamat malam!"guin pun masuk kedalam kamarnya, begitu juga dengan granger yang kembali kekamar masing masing.
dibelakang pintu, guin diam diam tersenyum.
ditengah malam
granger sedang menulis surat kecil untuk seseorang, lalu meletakkan surat itu dibawah kaki merpati, menerbangkannya keatas langit.
"kuharap surat itu bisa sampai..."
aglet keluar dari penginapan untuk menjenguk seseorang.
"jadi, apa kau mau bekerja sama denganku?nona?"
wanita yang diajak bicara aglet tersenyum miring dan berkata " ya, kita akan bekerja sama..."
sosok wanita itu tidak diketahui, wajahnya tidak terlihat dengan pakaian hitam. sepertinya mereka akan membuat onar diland of dawn...atau mungkin...sesuatu yang tidak dipastikan
。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。。
bersambung(づ ̄3 ̄)づ╭❤~
votenya donk!!!!hehe thank you luv.
next eps ditunggu yaa, maaf kali ini agak pendek.
—————————————————————————————————————————————
KAMU SEDANG MEMBACA
Granevere Story (guinevere & granger)
RomanceDikota land of dawn,bangsawan baroque adalah salah satu bangsawan yang paling hebat diantara bangsawan lainnya, seorang gadis cantik dari bangsawan baroque menarik semua perhatian pria manapun, tapi tidak dengan satu orang, orang itu adalah seorang...