PENGAGUM SANG KAPTEN | 10

175 8 0
                                    

Zahra terkejut saat melihat tentara yang menjemput tim medisnya.
Ia terdiam. Manik coklatnya memanas. Ia mengepalkan tangannya. Seketika tubuhnya tak berdaya.

"Dia.... "

Affa yang sama terkejutnya berjalan mendekati Zahra.

"Ra?? Are you okay? Ii-itu rama kan? " Tanya affa.

Tak terasa air mata zahra mulai terjatuh, ia tak menyangka rama yang selama ini ia tunggu sudah ada didepannya dengan seragam kebanggaannya.

"Baiklah saya kapten rama andreas, selama berada di pulau bougenville ini kita akan bekerjasama. Dan saya bersama tim saya yang akan bertanggung jawab atas keamanan disini"

"Dan kalian akan kami bawa ketenda medis menggunakan helikopter jadi kalian akan dibagi 2, yang pertama tim inti medis bersama pasukan khusus kami dan yang selanjutnya bersama letkol rendra adityatama. Paham semua?! " Sersan raga memberikan arahan.

"Siap paham!" Jawab tim medis serentak dan mulai memasuki helikopter.

Zahra masih terdiam, begitupun dengan rama. Meraka masih saling menatap lekat. Rama mendekat dan tak terasa kedua manik mereka bertemu.

"Sebaiknya kau cepat masuk helikopter, kau ketua dari tim medis, tidak baik jika kau tertinggal" Ucap rama dengan nada sedikit datar, ia bingung harus berekspresi bagaimana di depan Zahra.

"Rama.... " Ucap Zahra dengan suara bergetar dengan air mata yang berjatuhan.

Melihat itu Rama merasa bersalah, pasti selama ini Zahra sangat menunggu nya.
'Maafkan aku Zahra'batin Rama.

"Zahra? Are you okay? What should I do? " Tanya Rama lembut sembari menggenggam tangan Zahra.

"Kapten... Hiks hiks" Ucap Zahra dengan tangisnya yang semakin menjadi dan nafasnya yang tak beraturan.

"Kenapa kamu nangis? I'm here now. Don't be sad. Okay? "

"Kemana aja kamu? Aku nunggu kamu, udah hampir 5tahun kamu nggak ngasih kabar ke aku. Kenapa? "

"Aku sedang mewujudkan keinginan kamu"

"Kapten... " Ucap Zahra dengan tangisnya dan memeluk Rama.

🍃🍃🍃

"Ra, kamu kenapa kok sembab gitu? " Tanya affa saat mereka sedang menyiapkan perlengkapan medis.

"Hehe.. I'm okay fa" Jawab Zahra dengan senyum yang dipaksa.

"Tadi kamu udah ngobrol sama Rama? "

"Iya udah"

"Udah lega kah? Terus kenapa nangis? "

"Jangan bahas ini dulu ya fa, lain kali aja deh bahas ininya"

"Okay, maaf"

"Aku mau keluar dulu ya? Mau cari udara segar sekalian lihat lingkungan disekitar sini"

"Perlu saya temani? " Tiba-tiba suara bariton mengejutkan Zahra dan Affa. Mereka tak menyengka ada beberapa orang yang sudah mereka kenal disini.

"Mmm aku permisi dulu ya" Ucap Affa.

"Kak Rendra disini juga? " Batin Zahra.

"Gimana mau saya temani jalan-jalan keluarnya? " Tawar Rendra.

Zahra terdiam sejenak.

"Mmm tidak perlu letnan, saya mau keluar sendiri saja terimakasih atas tawarannya" Jawab Zahra dan berlalu.

🍃🍃🍃

Zahra tak menyangka ternyata disini banyak orang yang dikenalnya, mulai dari Rama, Raga, dan Rendra. Dan ya, baru saja dia mendapat pesan dari brigjen kesayangannya bahwa dia juga berada disini.

"Ini memang takdir? Atau hanya kebetulan? " Gumam Zahra.

"Ini takdir ra, Tuhan mempertemukan kita" Ucap seseorang tiba-tiba dengan suara Baritonnya.

"Raga" Ucap Zahra pelan.

"Kamu apa kabar? Long time no see you"

"I'm fine" Jawab Zahra dengan senyum simpul.

"Maaf ya dulu aku ninggalin kamu, maaf juga karena nggak mau tawaran LDR dari kamu"

"It's ok ga. Dulu kita cuma bocah kecil. Hehee"

"Ra? Boleh saya tanya sesuatu? "

"Ya? "

"Masih samakah perasaan kamu ke saya? "

Zahra terbelalak, ia tak menduga pertanyaan dari Raga.

"Mmm maksud kamu ga? "

"Jujur, dari hati saya yang terdalam masih ada ruang yang terisi oleh kamu"

Disisi lain dari kejauhan Rama melihat Zahra dan Raga sedang berdua.
'Sersan Raga, ternyata kau serius, itu bukan candaan' Rama membatin.

"Tapi Raga.. Mm maaf maksud saya Sersan Raga, hubungan kita sudah lama sekali berakhir dan sepertinya saat ini anda sedang salah menaruh rasa" Ucap Zahra yang tiba-tiba berbahasa formal.

"Saya tau hati kamu sudah terisi oleh Rama bukan?"

"Maaf Sersan saya permisi dulu, saya masih ada urusan" Ucap Zahra dan berlalu.

🍃🍃🍃

Zahra berjalan dan menggerutu, ia berfikir sepertinya hari-harinya disini akan terasa rumit.
Tiba-tiba saja tangan Zahra ditarik oleh tangan kekar dan memepetkannya pada sebuah dinding tempat seseorang bertangan kekar itu bersembunyi tadi.

"Ka-kamu ngapain? "

🍃🍃🍃🍃🍃

Semua tokoh cerita dan kejadian hanya fiktif ya.
Jangan lupa vote & komen! ❤

PENGAGUM SANG KAPTEN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang