PENGAGUM SANG KAPTEN | 05

211 13 0
                                    

Hallo gays! 🐣
Rajin up nih, ya walaupun yang baca cuma sedikit, it's ok. Because I like writing.
Happy reading! 🌻

🍃🍃🍃🍃🍃

Disisi lain, Rama yang melihat kedekatan Rendra dengan keluarga Zahra mulai merasa terusik, pipinya mulai merah karena menahan amarah, sontak dia menggebrak meja dan semua pasang mata mengalihkan pandangannya pada Rama.

"Rama?!! " Teriak monica kaget, bajunya kotor terkena minuman yang tumpah karena gebrakan tangan Rama.

"Ehh maaf kak aku nggak sengaja" Ucap Rama membantu membersihkan baju monica.

"Kamu malu-maluin tau nggak! " Ucap monica berlalu meninggalkan Rama.

Disisi lain Zahra yang mendengar keributan langsung menghampiri Rama.

"Permisi, jika anda membuat keributan di caffe saya silahkan anda pergi" Ucap Zahra datar.

Rama merasa kaget saat mendengar perkataan Zahra.
'Aku sudah seperti orang asing saja baginya' batin Rama.
Tanpa berkata apapun dengan tatapan sinis Rama pergi meninggalkan Zahra.

🍃🍃🍃

Malam ini zahra hanya berbaring dan menatap langit-langit kamarnya. Dia tak habis pikir kenapa Rama menjadi seperti ini. Rama yang sopan dan pendiam bisa-bisa nya berubah menjadi Rama yang nggak ada akhlak dan temperamen.

Dering ponsel Zahra membuyarkan lamunannya. Ia bergegas membuka ponselnya dan terkejut saat melihat  satu notif pesan dengan nama Rama A yang dia terima.

"Kenapa dia mengirim pesan padaku? Ada urusan apalagi? Hisss" Gumam Zahra dengan memutar bola matanya malas. Ya, dia sangat malas berurusan dengan Rama lagi sejak Rama bersikap tempramen akhir-akhir ini.

Rama A : ra, maaf ya. Kejadian tadi, sumpah itu di luar kendali aku. Aku reflek.

Zahra Iny : ya, dimaafin.

Rama A : kenapa sih kamu bersikap kayak orang asing gini ke aku?

Zahra Iny : B aja ihhh.

Rama A : ra, aku mau kita perbaikin semuanya. Maaf aku emosian akhir-akhir ini, dan hubungan kita, bisa nggak kalo kita lanjut?

Zahra Iny : besok kita ketemu.

Itulah balasan terakhir Zahra lalu mematikan ponselnya. Ia sangat malas berlarut dalam obrolan yang bertele-tele. Sebernarnya banyak sekali yang ingin Zahra bicarakan pada Rama, namun ia tahan.

🍃🍃🍃

Pria bertubuh tegap dengan wajah tampan itu kini sedang duduk di alun-alun kota. Menatap bintang dan langit yang cerah malam ini. Ia sedang bergelut dengan perasaannya sendiri, entah apa yang dia rasakan.

"Aduuhh Zahra kenapa sih kamu selalu menghantui pikiran saya. Tak bisakah sebentar saja bayangmu tidak berkeliaran di otak saya" Gumamnya sembari mengacak rambutnya gemas.

Ya, dia adalah Rendra adityatama. Entah kenapa akhir-akhir ini Zahra selalu ada dipikirannya.

"Kenapa nggak saya hubungi Zahra saja ya? Siapa tau dia ada waktu luang besok. Toh dia juga mengagumi tentara, mengagumi seorang kapten, pasti dia tidak akan menolak ajakan saya" Rendra bermonolog.

"Tapi kan saya tidak punya kontak dia. Ooh saya ingat, mayor Reyhan kan sedang ada disini untuk menyiapkan peringatan HUT TNI esok lusa. Kenapa saya tidak meminta kontak Zahra pada dia saja" Rendra bermonolog lagi.

Tak lama setelah Rendra selesai berucap mayor Reyhan datang mendekati nya.

"Hai kapten. Sendiri aja" Sapa mayor Reyhan dengan nada ramahnya.

"Eh, mayor Reyhan" Balas kapten Rendra dengan senyum.

"Kenapa ngelamun? Ada problem kah?"

"Enggak mayor, saya hanya sedang beristirahat dengan menikmati langit malam yang indah"

"Ahh kamu ini pandai sekali merangkai kata"

"Mmm... Mayor? "

"Ya kapten Rendra? "

"Bolehkah jika saya berteman lebih dekat dengan adik anda? "

Pertanyaan kapten Rendra membuat Mayor Rey kaget dan terheran.
'Apa yang menarik dari seorang Zahra' batin Mayor Rey dan menatap lekat kapten Rendra dengan ekspresi yang sulit diartikan.

🍃🍃🍃🍃🍃

Maaf ya ceritanya gaje. Kan lagi belajar nulis, hehe.
Gimana nih kira-kira jawaban mayor Rey? Tunggu part selanjutnya ya.

Untuk beberapa part ini masih sedikit fokus ke masa sekolah ya? Untuk fokus ke dunia militer nya nanti, setelah Rama dan Zahra lulus SMA.
Jangan lupa vote & komen! ❤

PENGAGUM SANG KAPTEN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang