"Aku harus membunuh kalian salah satu dari pasukan khusus, agar kalian dikenang sebagai seorang pejuang" Ucap kapten choi.
"Dan kau akan pulang dan dikenang sebagai seorang pembunuh? Jika kau mau terserah saja, aku tidak melarangmu membunuhku" Ucap kapten rama enteng.
"Kau benar juga. Baiklah kali ini aku akan ikuti mau mu. Kita tempuh jalan damai"
"Sebelum itu, lepaskan dulu pasukanku yang kau sandera. Dan aku harap tidak bertemu denganmu setiap tahunnya"
(Kapten Rama & Kapten Choi)
"Baiklah. Kapten choi disini, bebaskan sandera kita tempuh jalan damai" Kapten choi memberi perintah pada pasukannya.
"Tempuh jalan damai. Pasukan dibebaskan. Mission complete" Kapten Rama melapor.
****
Pertempuran telah usai, jalan damai pun ditempuh, namun masih banyak korban yang belum terjangkau tim medis dan belum ditemukan. Hari ini pasukan tentara mencari korban yang belum ditemukan dan tim medis menangani korban-korban yang ada.
(Kapten Rama & Dokter Zahra)
"Jaga dirimu baik-baik. Keadaan disini tidak benar-benar baik. Aku tidak bisa selalu menjagamu" Ucap kapten Rama dengan dokter Zahra.
"Jaga dirimu juga"
Dan tak sengaja dokter Zahra melihat luka dipundak kapten Rama yang tak lain adalah luka sayat akibat pertarungannya dengan kapten choi.
"Uppss kapten. Tidakkah sebaiknya aku obati dulu lukamu? Aku takut terjadi iritasi"
"Hemmh, tenang saja dokter aku sudah biasa" Jawab kapten Rama tersenyum.
"Jika sudah selesai dengan tugasmu temui aku"ucap dokter Zahra dan berlalu melakukan tugasnya.
****
Berbulan-bulan berlalu, pulau bougenville pun damai. Namun perebutan hak kepemilikannya belum juga usai, namun ditempuh dengan jalan damai.
Kapten Rama dan dokter Zahra mendapatkan perintah untuk menghadap atasan yang tidak lain adalah ayah letnan wina.
*di ruangan ayah wina
" Kapten Rama bolehkah saya bertanya sesuatu?"
"Siap, boleh pak"
"Apa sebenarnya hubunganmu dengan dokter Zahra?"
"Siyap, kami teman dekat sejak lama pak"
"Benarkah begitu dokter Zahra?"
"Iya Pak" Jawab dokter Zahra.
"Kau sama sekali tidak menyukai putri ku?"
"Siyap, dia sudah bersama letnan rendra pak"
"Baiklah, terimakasih atas jawaban kalian. Dokter Zahra, kau boleh keluar"
Hanya tersisa kapten Rama dalam ruangan dan diberikan suatu perintah.
****
"Bisakah kalian semua berkumpul. Ada perintah" Tukas kapten Rama melalui ht nya.Dan tidak selang beberapa lama pasukan khususnya pun berkumpul.
"Sebenarnya aku tidak ingin menyampaikan perintah mengerikan ini" Ucap kapten Rama dengan ekspresi tegang.
"Kau ini kapten. Ada apa? Kita ditugaskan lagi ketempat yang lebih berbahaya?" Tanya salah seorang sersan.
"Hmmm bagaimana aku menyampaikannya ya?" Kapten Rama dengan wajah sok tegang nya.
"Besok kita dikirim pulang dan diberi liburan 2minggu!!!" Ucap kapten Rama dan locat kegirangan diikuti pasukannya yang lain.
"Woowww akhirnya kita beristirahat. Tapi bagaimana dengan semua tim yang ada disini?"
"Semua yang ada disini akan dikirim pulang besok. Jadi tolong kumpulkan mereka dihalaman utama"
"Siyap laksanakan kapten!"
****
Akhirnya mereka semua telah kembali dan sampai dikota. Tidak lagi diperbatasan dan tidak lagi di pulau bougenville.
Hubungan zahra dan wina membaik, karena Rendra tidak lagi mengejarnya. Begitupun dengan raga, dia milik dokter arneta.
Namun, zahra termenung memikirkan nasibnya dengan Rama. Akankah dia bertahan dengan terus seperti ini? Bertahun-tahun tanpa kabar, namun mereka masih.
"Hatimu masih milikku. Namun ragamu...entah dimana kamu akan berlabuh" Lirih zahra.
"Menggantung. Sebenarnya dianggap apa aku ini" Sambung zahra lagi bermonolog.
"Kabur dan tak jelas"
*****
Jangan lupa vote & komen! ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGAGUM SANG KAPTEN (Completed)
Teen FictionAssalamu'alaikum. My First Story🐣 🍁🍁🍁🍁🍁 Sebuah tulisan yang menceritakan tentang seorang gadis manis yang mengagumi dunia loreng. Serta kisah asmaranya dengan pujaan hati. -Zahra Innaya -Rama Andreas -Rendra Adityatama 🍁🍁🍁🍁🍁 #21 - penul...