PENGAGUM SANG KAPTEN | 19

150 5 0
                                    

"Ra, bisa kakak bicara?"

"Iya silahkan"

"Besok malam akan ada seseorang yang datang dan meminangmu"

"Tapi kak, Rama... " Ucap Zahra terpotong oleh Reyhan.

"Ra, kamu harus melupakan masalalu"

"Dia bukan masa lalu kak. Dia masa depan"

"Bergelut dengan masa lalu atau merelakan masa depan" Ucap reyhan dan berlalu dari kamar Zahra.

****

Hari ini Zahra sengaja berlama-lama dirumah sakit. Karena ia malas berhadapan dengan seseorang yang akan melamarnya malam ini.

"Ra, nggak pulang?" Tanya affa yang tiba-tiba memasuki ruang kerja Zahra.

"Nanti ajalah. Males"

"Ya udah aku pulang ya. Mau ada acara nih. Acara sakral. Hihihi" Ucap affa cekikikan.

Zahra termenung memandangi kontak Rama. Rasanya ia ingin menghubungi nya. Namun Zahra tau, pasti Rama sedang bertugas saat ini.

Hatinya kalut, pikirannya kacau. Dia tidak tau harus berbuat apa. Jujur, ia masih sangat menginginkan Rama.

****

Reyhan mondar-mandir kebingungan. Bagaimana tidak, keluarga pria yang akan datang meminang Zahra akan segera sampai, namun adiknya belum juga pulang dan tidak bisa dihubungi.

Orang tuanya pun juga kebingungan. Acara mendadak ini pasti membuat Zahra kacau dan marah.

Namun, disisi lain ternyata Zahra tertidur dimeja kerjanya. Sebenarnya ia ingin segera pulang dan menyenangkan hati orang tua nya, namun kantuknya tiba-tiba datang.

Zahra terbangun dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sudah menunjukkan pukul 19.30wib dan 15menit lagi acara akan dimulai. Zahra panik, ia tidak ingin membuat orang tuanya malu.

Sesampainya dirumah Zahra langsung menuju kamarnya untuk bersiap. Ia tidak menghiraukan berbagai sapaan dari orang-orang yang berada dirumahnya.
Dan tanpa Zahra sadari ternyata dirumahnya banyak tamu undangan dan ada juga affa sahabatnya.

Zahra telah bersiap dan bercermin.

"Kenapa ada orang sebanyak ini? Apakah ini benar-benar akhir untuk aku dan Rama?" Ucap Zahra dengan mata berkaca.

*hiks... Hiks... Hikss...
Isakan tangis Zahra semakin menjadi. Hubungan dan penantiannya yang lama sungguh tak berarti. Pelabuhannya bukan pada Rama. Namun pada orang yang belum sama sekali Zahra temui.

Zahra berusaha menyeka air matanya. Ia mencoba untuk tenang. Ia membuka ponselnya, dan sekali lagi, melihat kontak Rama. Dan ya... Rama sedang online. Ingin rasanya Zahra menghubunginya dan meminta Rama datang untuk membawanya kabur. Namun, ia tidak ingin mengecewakan orang tuanya.

Zahra menangis sejadi-jadinya dan merusak make up nya. Zahra tertunduk, mendekap erat kakinya. Pikirannya selalu dipenuhi oleh Rama.

*toktoktok (seseorang mengetuk kar Zahra)

"Iya masuk" Jawab Zahra dan membersihkan air matanya.

"Calonmu udah datang" Ucap mama Zahra.

"Iya ma"

"Kamu habis nangis ya? "

"Engga kok ma"

"Benahi diri kamu. Segera turun ya. Sudah ditunggu"

"Iya ma"

****

Zahra menuruni anak tangga dengan elegan. Namun langkahnya terhenti saat melihat seseorang yang ada dihapannya.
Ia terkejut.

"Kenapa dia ada disini?" Lirih Zahra dengan mata berkaca dan tanpa sadar air matanya lolos begitu saja.

"Hai, apa kabar?"

*****

Jangan lupa vote & komen! ❤

PENGAGUM SANG KAPTEN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang