PENGAGUM SANG KAPTEN | 20 (END)

389 8 0
                                    

"Kenapa dia ada disini?" Lirih Zahra dengan mata berkaca dan tanpa sadar air matanya lolos begitu saja.

"Hai, apa kabar?" Sapa seseorang tersebut.

Zahra hanya bisa diam mematung.

"Hai... Kau menangis?" Sambung seseorang itu lagi.

"Kapten... " Ucap Zahra dan refleks langsung memeluk Rama dengan terus berisak tangis.

"Hai... Kenapa kau menangis. Tidak senang ya bertemu denganku?"

"I'm happy kapten"

"Don't be sad"

"Kenapa kau ada disini? Tidakkah kau bertugas? Tolong bawa aku kabur dari sini. Aku ingin denganmu kapten" Zahra memohon pada Rama.

"Untuk apa kau kabur? Kau tidak mau aku lamar?"

"Jadi... Kau?"

"Iya. Aku datang menepati janjiku"

Pertunangan berlangsung dengan lancar. Senyum tak henti-hentinya menghiasi wajah cantik zahra. Ia senang, ternyata Rama nya yang datang untuk melamarnya.

****

"Hai... Kenapa kita disini? Apakah kita ingin putus lagi?" Tanya Zahra cemberut.

"Kau ini ada-ada saja. Kita ingin makan disini"

"Di tempat ini kau memutuskan ku"

"Hai. Bukankah kau yang memutuskan ku dokter?"

"Ayolah kita makan"

Mereka berdua berjalan memasuki kafe dan sama-sama terkekeh mengingat mereka pernah mengakhiri hubungan mereka di cafe ini.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Bulan demi bulan telah berlalu. Kini meraka bisa saling menerima dan saling siyap menerima resiko dan pekerjaan masing-masing.

Keduanya telah merencanakan hari pernikahan. Dan hari yang ditunggupun akhirnya tiba.

"Hai dokter cantikku. Sudah siap untuk hari ini?"

"Hai ma, pa, kak Rey"

"Akhirnya kamu berlabuh sama Rama ya. Nggak sia-sia perjuangan kalian selama ini. Dari SMP sampai sekarang" Ucap mama Zahra dan tersenyum bahagia.

"Iya ma. Akhirnya"

"Sering-sering main kerumah ya. Jangan lupain mama papa" Tambah papa Zahra.

"Nggak akan pa"

Disisi lain Reyhan sudah menikah dengan dinda dan mempunyai seorang anak. Ia tinggal terpisah dari mama dan papa nya.

"Iya ra, jangan seperti abangmu ini yang jarang main kerumah mama papa"

"Iya kak Rey"

****

Acara pernikahan berlangsung dengan khitmad. Rama dan Zahra kini resmi menjadi sepasang suami-istri.

Rekan-rekan prajurit pun datang kepernikahan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rekan-rekan prajurit pun datang kepernikahan mereka.

"Hai selamat ya" Ucap wina dan bercupika-cupiki dengan Zahra.

"Iya makasih ya sudah datang"

"Hai kau. Seharusnya kau calonku" Ucap wina menggoda.

"Hai kau ini. Dia istriku" Jawab Rama dengan terkekeh.

"Ya.. Dan dia pun suamiku. Letnan Rendra ku"

Ya wina dan rendra telah menikah. Begitupun dengan arneta dan raga.
Mereka perlahan melepaskan Zahra untuk Rama dan mengisi hati mereka dengan dokter yang lain.

****

"Jadi, apakah kau siap untuk selalu menungguku pulang dan menghawatirkan ku dokter?" Tanya Rama.

"Selalu kapten"

Perlahan kapten Rama mendekatkan wajahnya pada dokter Zahra, dan.... *shittttt

(END)

PENGAGUM SANG KAPTEN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang