PENGAGUM SANG KAPTEN | 13

157 7 0
                                    

Disamping itu ternyata ada seseorang yang mendengar pembicaraan mereka.
Bukan hanya seseorang, namun dua pasang mata dan telinga yang mendengar pembicaraan mereka.
Dua gadis berada pada sudut yang berbeda namun mendengar pembicaraan yang sama.

"Wina? Siapa dia. Apakah dia sudah masuk dikehidupan Rama selama Rama tidak bersama ku" Manik Zahra mulai memanas.

Ia mulai ragu akan kesetiaan Rama. Ia mulai mengusap air mata yang jatuh dipipinya.
Pikirannya kacau, ia merasa dibohongi oleh Rama. Benarkah Rama nya setia? Atau ada kebohongan yang lainnya? Zahra tak kuasa menahan tangis ia berjalan menyusuri sungai hingga ia sampai disuatu tempat yang sunyi dan indah, disana ia mendapatkan ketenangan.

"Mmm permisi. Bolehkah saya ikut bergabung menikmati suasana ini?"

Sapa seseorang tiba-tiba dan membuat Zahra terkejut dan mengusap bersih air matanya.

"Iya silahkan" Balas Zahra mengangguk.

"Kau dokter yang baru saja tiba beberapa hari yang lalu bukan? Kekasih kapten Rama yang sudah lama tidak ditemuinya?" Tanya seseorang tadi yang tidak lain adalah Wina.

"Bagaimana kau bisa tau?"

"Perkenalkan, aku letnan Wina, dokter tentara disini. Sepertinya kau tidak asing"

"Sepertinya kau adik tingkatku"

"Yaps, aku lulusan cendrawasih"

"Kenapa kau bisa sampai disini? Tempat ini sangat jauh dari batalyon"

"Aku sering mencari ketenangan disini. Menepis segala keraguan yang menggangguku. Kau sendiri?"

"Aku baru pertama kali kesini, itupun aku hanya menyusuri sungai untuk mencari ketenangan"

"Kau sedang memikirkan ku bukan? Kau mendengar pembicaraan mereka?"

"Iya aku mendengarnya. Sepertinya kau sudah pernah menggantikan posisiku"

"Heii dokter Zahra, kau salah. Kau lah yang menggantikan posisi ku" Ucap letnan Wina agak ketus.

"Apa maksudmu?"

"Untuk Rama mu, silahkan ambil Rama mu. Aku tidak ada hubungan lebih dengan dia. Hanya sebatas teman. Namun ayahku sangat menginginkannya. Dan tentang Rendra, tolong biarkan aku bersama dia, kau bisa enyah dari kehidupannya!" Ucap letnan Wina dengan air mata yang tak terasa sudah membanjiri pipinya.

Hatinya sakit. Bagaimana tidak, orang yang didambakannya dan sudah didepan mata akan menjadi miliknya, namun tiba-tiba didatangi oleh masa lalunya.
Wina benci, baginya Zahra lah perusak segalanya. Dia telah merebut Rendra nya.

🍃🍃🍃

Pagi harinya, setelah Zahra banyak berbicara dengan Wina, hatinya lebih tenang. Ternyata Rama nya masih setia. Namun, dia merasa tidak enak dengan Wina, karena merasa menggagu hubungan Wina dengan Rendra.

(Kapten Rama & dokter Zahra)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kapten Rama & dokter Zahra)

"Hai, selamat pagi dokter" Sapa kapten Rama dengan senyum merekah dan berjalan mensejajari Zahra.

"Hiss kau ini. Tidak bisakah kau biarkan aku tenang sehari saja?" Jawab Zahra ketus dan cuek.

"Hei... Kenapa kau ini? ada masalahkah?"

"Cari saja sana Wina mu! Jangan dekati aku!" Ucap Zahra dan menghilang dari hadapan Rama.

"Heiii... Kauu... " Teriak Rama namun ia tak mengejar Zahra. Ia memilih untuk membiarkan Zahra tenang.

(Flashback on)

"Hisss sepertinya aku sedang berada dipelosok saat ini" Gerutu Zahra sembari mengangkat-angkat ponselnya mencari sinyal.

"Hai kapten, bisakah aku meminjam ponselmu untuk menghubungi ibuku? Ponselku tidak ada koneksi disini" Ucap Zahra yang tidak sengaja melihat Rama berlalu di depannya.

"Baiklah" Jawab Rama menyerahkan ponselnya.

(Lockscreen ponsel Rama)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Lockscreen ponsel Rama)

Zahra terkejut melihat lockscreen ponsel Rama. Seketika hatinya meringis, berbagai pertanyaan muncul dalam benaknya. 'Siapa wanita ini? Apa hubungannya dengan Rama?' namun ia segera menepisnya . Ia berusaha meyakinkan dirinya.
Namun, perasaan kecewa dan sakit hati tidak bisa ia tutupi. Maniknya mulai memanas. Rasanya ia ingin menghantam Rama saat ini, namun ia tahan.

"Bolehkah aku bawa ponselmu dulu? Akan ku kembalikan besok"

"Baiklah, bawa saja semaumu"

Zahra memang sengaja ingin membawa ponsel Rama. Ia ingin tau lebih banyak apa yang ada diponsel Rama. Ia penasaran dengan gadis yang ada di lockscreen Rama.

🍃🍃🍃🍃🍃

Part selanjutnya masih flashback ya!
Jangan lupa vote & komen! ❤

PENGAGUM SANG KAPTEN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang