Matahari bersinar cukup terik di atas sana, suhu menjadi panas dan membuat keringat terus-menerus bermunculan di tubuh.
Api unggun bekas semalam terlihat berantakan, kayunya menyebar dimana-mana. Eh tunggu sebentar, kenapa dia sendirian disini?!
"Sunghoon! Jay! Kalian dimana─ aw!"
Heeseung meringis, pergelangan tangannya terasa sakit dan perih. Begitu dilihat, ada lubang kecil dan juga goresan panjang, seperti terkena jarum.
Dia ingin bangun dari posisi berbaringnya, tapi kepalanya terasa pusing, sangat pusing. Sampai dia harus berpegangan pada pohon untuk bisa duduk, kemudian bersandar disana.
Apa yang terjadi semalam? Kenapa dia bisa sendirian disini? Kemana perginya Sunghoon dan Jay?
"Seharusnya jangan duduk dulu, obatnya masih bereaksi buat nyembuhin lukanya."
Siapa itu? Jujur, pengelihatannya buram, dan apa maksudnya dengan luka itu? Apa mungkin luka di pergelangan tangannya?
"Kalian... siapa?" Tanya Heeseung dengan suara parau, serak khas setelah bangun.
Pemuda bertubuh tinggi di depannya duduk, lalu mengulurkan tangannya. "Jo Kyungmin, dan dia Kak Geonu. Kita gak sengaja nemuin Anda disini dalam kondisi tangan menghijau, kita mutusin untuk tolong Anda karena Anda sudah memberi tas kepada kami."
Geonu mendengus. "Sok formal banget, biasanya juga ceplas-ceplos."
"Ish, apa sih lo!"
Heeseung mencoba berdiri, tapi belum sampai satu detik dirinya kembali duduk. Badannya terasa lemas, sebenarnya apa yang terjadi?
"Liat lubang kecil di pergelangan tangan lo, lo itu habis disuntik pake racun. Racunnya bereaksi sepuluh menit setelah badan mengalami kejang-kejang singkat, dan penawarnya cuma ada satu di Survival Games," jelas Geonu, ikutan duduk di samping Kyungmin.
"Kalian punya penawarnya?"
Kyungmin mengangguk, lalu mengeluarkan sebuah benda berbentuk tabung dari dalam tasnya.
"Ini penawarnya, baru dipake sedikit karena racun di tubuh lo belum menyebar terlalu banyak. Dan iya, penawar ini cuma satu, Kak Jaeho yang dapet. Dia nyuruh gue untuk sembunyiin dan jaga baik-baik karena takut penawar ini ada di tangan yang salah. Tapi karena lo orang baik, lo berhak tau tentang penawar ini."
"Jaeho?"
"Jaeho temen kita, dia kalah dua hari yang lalu, dibunuh sama cowok tinggi yang pegang belati," jawab Geonu dengan tangan terkepal.
"Maaf, gue turut berduka, ya..." ucap Heeseung merasa tidak enak, namun Geonu menggeleng sambil tersenyum.
"Gak apa-apa. Oh ya, lo cuma sendiri?"
Seketika Heeseung sadar, kembali ingat Sunghoon dan Jay. "Kalian liat cowok pegang panah, gak? Sama cowok yang kondisinya gak baik karena luka di betis?"
"Gak tuh, kita berdua cuma liat lo doang. Mereka temen lo?"
"Iya," jawab Heeseung tegas. "Walaupun kita dari Distrik yang berbeda, kita bakal berjuang bersama sampai pemenang akhir ditentukan."
"Kalau begitu, kita harus cari temen lo. Karena nanti malam, orang-orang yang gak dateng ke wilayah A bakal dimusnahkan dari Survival Games."
"Ma-maksudnya?"
"Setengah jam yang lalu ada pengumuman, wilayah B, C, dan D udaranya bakal dibuat panas dan siapapun yang menghirupnya bakal sesak nafas lalu meninggal. Kita ada di wilayah D sekarang, cukup jauh untuk ke wilayah A," jawab Kyungmin menjelaskan, mimik wajahnya terlihat cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Survival Games | I-LAND ✓
Fantasy❝ Sesuai peraturan, cuma ada dua pilihan. Dibunuh atau membunuh. ❞