Pagi hari telah tiba, Heeseung, Sunghoon, dan Jay mulai berkelana di alam bebas sembari menunggu pengumuman selanjutnya.
Mereka bertiga sepakat untuk bersama sebelum waktunya untuk saling membunuh─bila terpaksa dan bila diharuskan.
"Kak Heeseung, di Distrik 7 tuh ada apa aja sih?" Tanya Jay penasaran. Dia sering kali mendengar kalau Distrik 7 adalah Distrik termaju dan terbaik di negara ini, dia ingin kesana tapi belum ada waktu.
"Gak ada yang istimewa," jawab Heeseung, matanya fokus ke depan dan mengawasi sekitar. "Tapi, semua yang kalian butuhin pasti ada disana."
"Widih, kalau gue gak mati disini gue mau kesana ah."
Perkataan Jay barusan mampu membuat Heeseung terdiam. Bila tidak mati ya... apakah itu mungkin?
"Hoon," panggil Jay tiba-tiba.
"Hmm?"
"Itu ada buah di atas, tolong dipanah dong. Daripada manjat, kan gak tau ada serangga atau hewan lainnya."
"Ya."
Sunghoon menggerakkan tangannya ke belakang, mengambil satu anak panah lalu mulai membidik buah apel berwarna merah terang tersebut.
Tiga, dua, sa-
"Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua. Apa kabar? Sudah makan? Pasti belum, iya kan?"
Suara entah darimana tersebut membuat Sunghoon kaget dan hampir memanah Heeseung yang ada di depannya. Huft, untung Jay dengan sigap mengarahkan panahnya ke kiri.
"Hari ini adalah hari pertama kalian, misi kalian hari ini adalah pergi ke Gunung we o wa wa wa wa untuk mendapatkan tas berisi barang-barang yang diperlukan, termasuk makanan. Dan jangan lupa untuk mentaati peraturan, dan jangan terlambat bila ingin dapat tasnya. Karena tas tersebut berjumlah 21 buah saja, satu tas untuk sendiri. Yang tidak dapat... ya nasib. Batas waktu sampai pukul tiga sore."
Jay mencebikkan bibirnya. "Halah, paling kalimat 'satu tas untuk sendiri' cuma buat nakut-nakutin aja. Satu tas bisa untuk berdua, karena berbagi itu indah."
"Bisa diem dulu gak," kesal Sunghoon sebelum Jay mengoceh lebih lama lagi.
"Iya iya."
"Sesuai peraturan, cuma ada dua pilihan. Dibunuh atau membunuh. Mudah sekali, bukan? Selamat berjuang, para peserta."
"Gunung We o wa wa wa wa ada dimana coba," kesal Jay. "Kita aja gak tau gunungnya ada dimana, gimana kita bisa kesana?"
Heeseung menunjuk ke depan. "Kayaknya gunung itu."
Sunghoon dan Jay mengikuti arah yang ditunjuk Heeseung. Mereka berdua langsung menganga, gunung di depan sana sangat tinggi dan jauh!
"Mau gak mau kita harus selingin lari setelah jalan, kita harus dapetin tas itu dan bertahan hidup disini," ucap Jay berapi-api, mulai melangkah maju.
Dor!
"Akh!"
Peluru melesat dari belakang, mengenai lengan kiri Sunghoon hingga si pemilik tangan hampir ke hilangan keseimbangannya.
Dor!
Heeseung tidak tinggal diam, dia balas menembak orang di atas pohon tersebut, tapi sayangnya meleset dan membuatnya hampir jatuh. Merasa ada kesempatan, mereka bertiga langsung berlari pergi dari sana.
Pria di atas pohon itu mengumpat.
"Njing, gagal lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Survival Games | I-LAND ✓
Fantasy❝ Sesuai peraturan, cuma ada dua pilihan. Dibunuh atau membunuh. ❞