7

20.7K 5.3K 2.7K
                                    

"Kak Euijoo, selain mereka ada target lain yang lo incer, gak?" Tanya Daniel basa-basi, sebelum tidur supaya tidak tegang-tegang banget.

Soalnya sejak tadi terdengar suara geraman zombie dari luar gedung. Beruntung mereka berada di lantai basement sebuah rumah yang ada pintunya, jadi aman-aman saja.

"Ada," jawab Euijoo. "Bocah laki-laki dan kakaknya, mereka berdua punya senjata yang hebat."

Daniel terkekeh. "Bagus juga target lo, kalau cowok yang punya pedang itu?"

"Cih, maksud lo penjaga Distrik 12 yang terkenal itu?" Decih Euijoo mulai kesal. "Dia terlalu lemah, gak menantang."

Belum tau aja si Euijoo kalau orang yang dimaksud mengalahkan delapan belas zombie dalam waktu singkat.

Daniel bertopang dagu di atas lutut yang terlipat. "Gue sih ngincer cowok muka datar itu. Denger-denger, dia buronan negara."

"Haha, lucu banget." Euijoo tertawa hambar. "Buronan gak mungkin ikut Survival Games, malu-maluin distrik asalnya aja, ckck."

"Eh eh eh, jangan salah. Kemampuannya gak bisa dianggap remeh loh. Tadi pas gue mau ambil air di sungai, gue liat dia bunuh orang dari Distrik 5, salah satu target lo itu loh."

"Gak mungkin," sergah Euijoo, masih tak percaya. "Lo liat aja nanti, dia bakal mati di tangan gue. Setelah itu, gue bakal gantung kepalanya di pohon supaya peserta lain tau kalau kita adalah pemain terhebat di Survival Games."

"Wihh, boleh juga. Nanti gue yang pajang tangannya ya, biar orang-orang tau kalau siapapun yang berusaha nyerang kita bakal bernasib sama kayak dia, haha!"

Euijoo tertawa, ide Daniel benar-benar bagus. Menggantung kepala dan tangan? Itu hal terbaik yang mampu membuatnya senang sejauh ini di Survival Games.

"Warga Distrik 3 pasti seneng kalau mereka tau kita nekat lakuin kegiatan sehari-hari disini."

Daniel tertawa sambil mengangguk, dia jadi tidak sabar untuk kembali menjalankan misi dan membunuh peserta lain, tentunya setelah membunuh semua zombie yang ada di luar sana.

"Niel, tidur. Jangan lupa asah belati lo biar makin tajam."

"Ngapain? Lebih enak tumpul, kalau nembus kulit rasanya uwaw, haha!"

"Udah-udah, lo ketawa terus guenya takut. Gak kesurupan, kan?"

Daniel melolot tak terima. "Mana ada, lo pikir gue kesurupan arwah pemain tahun sebelumnya, gitu? Aneh lo."

Euijoo mengusak rambut Daniel, gemas dengan rekannya yang bongsor itu. Jujur, ada perasaan tidak tenang dan cemas di dalam hatinya.

Dia tidak mau kehilangan teman yang sudah ia anggap sebagai adik sendiri. Karena itu, dia akan bertahan sampai akhir memenangkan Survival Games.

Apapun caranya, walaupun harus mengorbankan nyawanya sendiri.
































































Nicholas terkekeh, akhirnya dia menemukan orang lain untuk ia kalahkan malam ini. Wah wah wah, sekarang ketiga pemuda itu menodongkan senjata padanya.

Sungguh lucu di matanya, bagaimana mungkin seorang anak kecil memegang senjata. Seharusnya mereka bermain gadget saja, haha!

"Won, dia kok ketawa terus, ya?" Yoonwon berbisik pada Jungwon, dia merinding juga.

"Biarin aja, kurang duit ya gitu," balas Jungwon sambil mengedikkan pundaknya, masih menodongkan pistol ke depan.

Survival Games | I-LAND ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang