"Alister, jangan pernah keluar rumah!"
Sumi memeluk anak 6 tahun itu kemudian meninggalkannya di dalam sebuah gudang, ia memang meminta sebuah gudang pada majikannya sebagai tempat tinggalnya, gudang itu lembab, dingin dan sedikit gelap.
Hanya gudang kecil sederhana yang tempat tidurnya terbuat dari tumpukan jerami.
Gudang itu tak jauh jaraknya dari rumah majikannya.Kini Sumi tetap bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sebuah pegunungan terpencil tapi kali ini majikannya sangat baik, majikannya mempunyai anak seusia Alister bernama Diona, anak perempuan yang sangat lucu.
Sumi tak pernah mengekspos Alister pada siapapun juga, ia menyembunyikan anak itu di dalam gudang tanpa ada yang tahu keberadaannya.
Suatu hari Diona bermain di sekitar gudang dan mendengar suara dari sana.
Anak perempuan itu dengan berani memasuki gudang yang minim cahaya dan tampak sedikit menakutkan dari luar pintunya."Hello, apa ada orang?"
Dengan suara kecil dan imut anak itu berbicara lalu ia pun masuk selangkah demi selangkah dengan kaki mungilnya ke dalam sana dan melihat Alister tapi Alister tak menyadari bahwa Diona ada di belakangnya.
"Oh, aku baru tau di gudang ada orang."
Alister terkejut mendengar suara kecil dari arah belakangnya, Alister lalu perlahan membalikan tubuhnya, tiba-tiba Alister menghilang.
"Kemana anak tadi? Apa kau takut padaku?" Dengan wajah polos Diona mulai banyak bicara.
"Emm padahal kan aku hanya ingin berteman aku tak punya teman di sini aku kesepian, kakak ku juga suka berburu tak ada yang menemaniku."
Alister pun menampakan dirinya kembali.
"Aku juga kesepian," ujar Alister pada Diona.
"Wah tadi kau kemana?"
"Aku ... menghilang."
"wauu, hebat ... kau pasti superhero bisa menghilang boleh kita berteman? Aku Diona," ujarnya sembari memberi tangannya pada Alister.
"Aku Alister anaknya ibu Sumi, kau bisa juga memanggilku Te," jawabnya sambil menyambut tangan Diona.
"Te? Aneh, tapi ... bagus juga."
Mereka akhirnya berteman dengan satu syarat dari Alister yaitu saat Diona datang ke sana tidak boleh diketahui Sumi dan juga jangan katakan pada siapapun bahwa Alister ada di dunia, Diona pun menyetujuinya.
Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun, tak terasa perputaran waktu tak ubahnya membalikan telapak tangan.
Sudah 4 tahun berlalu mereka kini sudah berusia 10 tahun.Diona kembali menghampiri Alister pagi-pagi sekali seperti yang biasa ia lakukan.
"Hey," panggil Diona ketika mereka sedang hening.
"Apa?"
"Kenapa kau tak boleh melihat dunia dan dunia tak boleh melihatmu?"
"Entahlah ibu selalu bilang aku tak bisa melakukan itu."
"Kau tau Te? Kehidupan pertemanan dan bermain itu sangat menyenangkan yah meskipun di daerah sini aku tak punya banyak teman tapi bebas itu menyenangkan, kau tak mau coba itu?"
"Tidak bisa."
"Kau pasti bisa, Ayo keluar! Kita keluar diam-diam saja sore nanti."
"Aku takut ketahuan ibuku."
"Hmmm, ibumu kan baru selesai jam 6 kita keluar jam 3 sore kalau kelamaan pulangnya kau kan bisa menghilang, bilang saja tadi kau kelamaan menghilang hehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Story!(End)
HorrorDILARANG KERAS MENJIPLAK ❎❎❎ Bergenre horor bercampur fantasi dan dibumbui beragam misteri. Follow sebelum baca ya. Berkisah tentang seorang anak laki-laki bernama Alister. Siapakah sebenarnya Alister? Ikuti kisahnya yang mencari jati diri dari keci...