12. Pergi

319 55 0
                                    

Mereka pulang dari sekolah siang hari dengan bis sekolah.
Doni begitu pulang langsung mencari roh itu di kamarnya tapi tidak bisa menemukannya lalu ia menuju kamar Alister.

"Ada apa kak?" tanya Alister.

"Alister, apa kamu liat roh di sebelah?"

"Tidak."

Doni bergegas keluar mencari-cari ternyata roh itu di halaman belakang rumahnya sedang duduk di pohon.
"Hei," panggilnya pada roh yang bertengger di pohon pada siang bolong.

"Tidak panas?" tanya Doni.

"Gak ngerasa apa pun." Begitulah ia menjawab pertanyaan Doni.

Alister dalam diamnya selalu memperhatikan Doni dan wanita yang ia sebut roh itu secara diam-diam tapi insting Alister berkata ini bukan urusannya tapi otaknya juga berkata bahwa ini ada hubungan dengannya karena tentunya dia harus menolong kakak roh , kalau tidak perlu ditolong apa tujuan dia ke sini begitulah isi pikiran Alister.

Waktu demi waktu berlalu, sebentar lagi tibalah hari ulangan semester 1 dan liburan yang artinya keluarga itu sudah setengah tahun tinggal di rumah itu, belajar dan bekerja di kota.
Terpengaruh bahasa dan cara bergaul orang asli yang tinggal di sana.
Roh wanita itu juga setengah tahun tinggal di dalam gudang, kadang berbicara dengan Alister, dan lebih sering bermain, belajar serta berinteraksi dengan Doni.
Doni adalah orang yang sering membagi cerita dan masalahnya dengan sang roh, tapi mereka tak bisa saling berbagi karena roh itu sama sekali tak ingat apapun tentang dirinya sendiri.
Malam itu Doni ke gudang menghampirinya.

"Besok gue mulai ujian," ujar Doni

"Semoga sukses," ujar si roh dengan senyuman yang amat sangat manis.

Doni melihat senyumnya, entah kenapa nadinya mulai tak beraturan, jantungnya menjadi tak karuan, nafasnya berat dan sesak serta pipinya memerah lalu ia berkata, "Gue mau istirahat."

Ia pun berlari dari sana, "Tidur nyenyak," ujar sang roh saat Doni mulai berlari keluar.

Doni telah berada di dalam kamar, anak berusia 14 tahun itu merasa ada yang aneh dengan dirinya.
Keesokan malamnya keluarga mereka berkumpul di ruang tv menonton acara Tom and Jerry seperti biasa tanpa terkecuali semua ada di sana.
Diana hendak membuat air ke dapur, Dion sang suami menyusulnya.
Doni sang anak pun menyusul karena sudah terlalu haus menunggu.
Didengarnya ibu dan ayahnya sedang bicara, sembari ibunya membuat air.

"Dulu memang hatiku berdebar terus untukmu, nafasku menjadi kacau sesak karena aku menyukaimu sekarang aku mencintaimu," ujar sang ayah.

"Sudah sana, jangan mengganggu," jawab Diana.

Ia lalu bertanya pada dirinya sendiri "Apa gue suka sama roh?"
.
.
.

Doni tau bahwa ia menyukai roh itu di dalam hatinya, tapi ia menyangkalnya.

"Masa cinta pertama gue bukan manusia? Gak ... Gue gak mau," ujarnya.

Semenjak hari itu Doni mulai menjaga jarak dengan roh di gudang.
Ia jarang mengunjunginya, roh itu lalu datang ke kamar Doni dan bertanya mengapa Doni jarang mengunjunginya lagi.

"Doni."

"Kenapa lo ke sini?" tanya Doni.

Roh itu sedikit kecewa dengan jawaban Doni.

"Kenapa lo gak pernah ke gudang lagi?"

"Kan lo tau gue sibuk ujian," tutur Doni

"Apa gue boleh ikut lo ke sekolah? Gue ngerasa sepi..."

Doni menyela, "Boleh, ikut aja."

Bagaimanapun dari dulu sampai sekarang ia tak tega melihat raut wajah sedih gadis itu.
Keesokan harinya ikutlah sang roh ke sekolah Doni.
Ia hanya berterbangan di sekitar kelas tak menggangu siapa-siapa dan hanya melihat anak-anak yang ujian.

Death Story!(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang