Tujuh lelaki tampan terjebak didalam hutan aneh yang tak berpenghuni. Bisa kah mereka bertahan hidup dan keluar dari sana?
💫BANGTWICE💫
Rating :
#1 jihyo (17 agustus)
#1 nayjin (5 agustus)
#1 namhyo (5agustus)
#1 chaegi (5 agustus)
#1 moseok (20...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini mengasikkan!
Sungguh! Aku tak perlu membuang buang tenagaku untuk membuka mulut karena aku bisa bicara menggunakan telepati sekarang.
Sebenarnya aku masih heran kenapa aku bisa mendapatkan kemampuan ini dan juga kenapa hanya aku?
Teman temanku yang lain tak mempunyai kemampuan seperti ini.
Atau mungkin belum?
Ah baiklah kita lihat nanti. Aku tak sabar mengetahui kekuatan apa yang akan didapat teman temanku nanti.
Apa Namjoon hyung akan bisa menyembuhnya seperti Jihyo?
Atau bagaimana kalau Jungkook menjadi kuat seperti Tzuyu itu?
Atau bagaimana kalau Taehyung bisa menduplikatkan dirinya seperti Dahyun?
Oh tidak! Jangan sampai yang itu terjadi.
Tanpa duplikat saja mereka sudah sangat berisik, bagaimana kalau masing masing dari mereka mengeluarkan 10 duplikat atau 100 duplikat, lalu semua duplikat itu juga sama berisiknya?
Aku bisa merasakan detik detik dunia menjadi hancur hanya karena mereka berdua.
Aku bergidik ngeri. Hanya membayangkan kedua orang itu sedang bertengkar saja sudah membuatku pusing.
Aku mengalihkan pandanganku pada gadis dihadapanku saat ini.
"Kita mau cari kemana?"
Mina menoleh kearahku.
"Jimin, kita hanya berdua dan kita sedang berdekatan. Kau jangan menggunakan kemampuanmu terus" protesnya.
Aku terkekeh melihat dia mengomeliku.
"Ini menarik! Aku tak perlu buang buang tenaga untuk membuka mulut" jawabku melalui telepati.
"Tapi telepati memakan tenaga berkali kali lipat dibanding membuka mulut"
"Aku tahu. Kau sudah bilang padaku. Tak perlu khawatir sebentar lagi aku berhenti"
Aku melihat Mina menghela nafas lalu kembali melanjutkan jalannya.
Dia pasti menganggapku keras kepala. Ah baiklah, aku tak akan sering sering menggunakan kemampuanku lagi.
Saat aku ingin melanjutkan jalanku, tiba tiba aku merasa kepalaku sangat sakit seperti ada benda tajam yang menusuk nusuk kepalaku.
"Arghh sakit sekali!!!"
Aku memegang kepalaku menekannya kuat kuat berharap sakitnya semakin berkurang, namun nihil sakit kepalaku malah bertambah sakit.
Pengelihatanku juga mulai buram akibat menahan sakit dikepalaku.
