22

1.2K 157 12
                                    

Mina's POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mina's POV

"Sekarang bagaimana?"

Pertanyaan Momo membuatku berfikir, aku tak tahu lagi harus kemana. Kami semua berpencar dan aku tak tahu harus mencari kemana, lagipula kami tak ada yang bisa membaca arah.

"Aku juga tak tahu Mo. Bagaimana kalau mereka tak menemukan kita? Kita berlari sangat jauh" sahutku.

"Aku lapar" kulihat Momo mendudukkan dirinya, "apa disini tak ada yang bisa dimakan?" Sungutnya.

"Aku juga" Jimin juga ikut duduk dengan Momo. "Sarapan buah sama sekali tak membuat kenyang"

Sebenarnya aku juga lapar, mungkin sekarang sudah tengah hari. Sudah waktunya makan siang.

Tapi bahkan aku tak tahu dimana teman temanku yang lain, apa mereka mencariku? Atau mungkin mereka juga kebingungan sepertiku.

"Minari, istirahatlah sebentar" aku mendengar suara Jimin yang masuk kedalam pikiranku.

Aku menghela nafasku sebelum menjawabnya, "tak bisa. Pikiranku tak tenang, bisa saja kita bertemu hewan buas lagi, Jimin"

"Aku mengerti. Tapi tak ada salahnya beristirahat, Mina"

Aku menghela nafasku lagi, "baiklah" lalu aku duduk bergabung dengan Momo dan Jimin.

"Apanya?" Tanya Momo padaku.

"Eh? Apa?"

"Kau tiba tiba bilang 'baiklah' ada apa?"

"Oh, aku menjawab telepati Jimin"

"Ck, kalian selalu saja menggunakan telepati"

Aku hanya terkekeh kecil menanggapinya. Memang dengan Jiminlah pertama kalinya aku mengobrol dengan telepati, sebelumnya tak ada yang bisa berbalas telepati denganku.

"Hoseok, kenapa kau diam saja?"

Aku mengalihkan pandanganku pada Hoseok yang masih berdiri saat mendengar Momo bertanya padanya. 

"Aku sedang berpikir" jawabnya.

"Apa yang kau pikirkan, hyung?"

"Entahlah, sesuatu yang tak penting" lalu Hoseok ikut duduk bersama kami.

Aku menatapnya lekat lekat, mencoba membaca isi pikirannya. Ya, aku tahu sangat tidak sopan membaca pikiran orang lain tapi aku sangat penasaran apa yanh dia fikirkan.

Kosong.

Cih, dia pasti sudah mengosongkan pikirannya saat duduk tadi.

Seharusnya aku membacanya sedaritadi saat dia masih diam saja.

"Kau pasti membaca pikirannya" lagi lagi aku mendengar suara Jimin dipikiranku.

THROUGH THE DARK (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang