Tujuh lelaki tampan terjebak didalam hutan aneh yang tak berpenghuni. Bisa kah mereka bertahan hidup dan keluar dari sana?
💫BANGTWICE💫
Rating :
#1 jihyo (17 agustus)
#1 nayjin (5 agustus)
#1 namhyo (5agustus)
#1 chaegi (5 agustus)
#1 moseok (20...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dahyun's POV
"Dahyun, tunggu aku!"
Aku menghentikan langkahku mendengar suara nyaring yang memanggil namaku.
Kuedarkan pandanganku kesegala arah namun aku tak menemukan asal suara itu sama sekali.
"Kau mendengarnya kan, Taehyung? Ada yang memanggilku tadi" tanyaku pada Taehyung disebelahku, kulihat dia mengangguk yang berarti dia juga mendengar teriakan seseorang yang memanggilku.
"Dahyun!"
"Sana unnie?!" Aku terkejut begitu juga dengan Taehyung saat melihat Sana unnie tiba tiba muncul dihadapanku dengan nafas yang tersengal sengal.
"Aku mengejarmu dari tadi!" Protesnya.
"Benarkah? Aku tak melihatmu, unnie!"
"Karena aku menghilangkan tubuhku, Dahyun. Ada yang ingin kuberitahu tapi tunggu, istirahat sebentar berhubung kita sudah aman"
Aku mengangguk dan mengikutinya duduk diatas rerumputan begitu juga dengan Taehyung.
"Ada apa, unnie?" Tanyaku pada Sana unnie.
"Hewan tadi itu aneh!" Ucapnya sembari mengatur pernafasannya.
"Memang semua hewan disini aneh" timpal Taehyung.
"Yak bukan itu maksudku! Saat aku refleks menghilang, hewan itu juga tak terlihat."
Hah? Bagaimana maksudnya? Aku tak mengerti.
Seakan mengerti raut wajah heranku, Sana unnie mulai bicara kembali.
"Aku juga tak tahu jelasnya, tapi aku yakin hewan itu tak nyata!"
Heoh? Apanya yang tak nyata? Buktinya hewan itu mampu menyerang kami seperti hewan hewan buas pada umumnya.
"Coba keluarkan duplikatmu, Dahyun" pinta Sana unnie.
"Eh? Untuk apa?" Tanyaku heran.
"Cepatlah, sebentar saja"
"Baiklah"
Aku mulai berkonsentrasi mengeluarkan duplikatku beberapa detik kemudian duplikatku muncul terduduk disamping Sana unnie.
"Perhatikan" Sana unnie menyentuh tangan duplikatku, "lihat aku bisa menyentuhnya, kan?"
"Dari awal memang duplikatku bisa disentuh, unnie" ucapku sedikit protes.
Sebenarnya apa tujuan Sana unnie? Aku masih tak mengerti. Kenapa dia menggunakan duplikatku untuk membuktikan sesuatu yang jelas sudah terbukti.
"Tunggu"
Tiba tiba Sana unnie menghilang dari pengelihatanku namun tak lama ia segera kembali.
