30

1.1K 173 17
                                    

Sana mengendap endap memasuki ruangan besar yang ia yakini tempat dimana penyihir itu menyimpan kalung mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sana mengendap endap memasuki ruangan besar yang ia yakini tempat dimana penyihir itu menyimpan kalung mereka.

Ia hanya sendiri disana dengan tubuh menghilangnya, sedangkan Jeongyeon?

Sana mendengus kesal, Jeongyeon bilang dia ingin mencari bersama tapi setelah itu dia pergi dengan teleportasinya. Alhasil, hanya Sana sendiri disini.

"Sanaa, pssst Sana disini!" Panggil Jeongyeon berbisik dari kejauhan.

Sebenarnya Jeongyeon tak tahu dimana Sana berada, tapi ia yakin gadis itu sudah masuk kedalam ruangan karena ia melihat pintu ruangan itu terbuka kecil.

"Aku sudah disini" Sana muncul dibelakang Jeongyeon dan membuat gadis teleportasi itu terkejut.

"Yak, kau mengejutkanku!"

"Kau juga meninggalkanku!" 

"Siapa suruh kau tak bisa teleportasi!"

"Yak Jeong-mmhhh" Jeongyeon menutup mulut Sana dengan tangannya.

"Berisik"

Jeongyeon mengedarkan pandangannya, ruangan ini sangat besar dan luas. Bahkan ia merasa seperti semut kecil didalam sini.

Ada karpet panjang berwarna merah yang menghiasi jalan menuju keujung altar, diatas altar terdapat sebuah kursi kerajaan seperti layaknya altar istana pada umumnya. Sedangkan dikanan kiri jalan hanya terdapat puluhan tiang dengan diameter yang lebar.

Matanya membulat mendapati sebuah kotak kaca disamping kursi itu, "Sana, itu kalung kita!" Serunya pelan.

Sana mengikuti arah pandang Jeongyeon, matanya spontan membulat.

"Benar! Bagaimana cara mengambilnya?"

Keduanya celingukan mencari keberadaan siempunya istana, kemudian keduanya saling melirik dan tersenyum seperti sudah mengetahui isi pikiran lawan bicaranya.

"Aman! Ayo!" Ajak Jeongyeon.

"Kau saja teleportasi dan bawa kotak itu kesini" perintah Sana.

Jeongyeon mengangguk, kemudian menghilang dari pandangan Sana sesaat kemudian Jeongyeon muncul disamping kotak itu.

Jeongyeon tersenyum melihat isi kotak itu yang benar benar adalah sembilan kalung mereka. Ia sedikit heran tak ada celah dikotak itu untuk mengeluarkan kalungnya, namun ia mengesampingkan hal itu. Jeongyeon segera mengangkat kotak itu dan segera membawanya pergi.

Namun baru terangkat berapa inci saja, tiba tiba warna ruangan berubah menjadi merah dengan suasana yang sangat mencekam.

Bodohnya! Mengapa ia tak sadar kalau kotak itu tak mungkin dengan mudahnya diambil.

Jeongyeon merutuki kebodohannya.

Tanpa berpikir lama lagi, ia segera memindahkan tubuhnya kembali ketempat Sana berada. Namun sialnya, kakinya tak bisa terangkat, seperti ada sebuah perekat kuat yang berada dialas kaki Jeongyeon hingga membuatnya tak bisa pergi ataupun berteleportasi.

THROUGH THE DARK (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang