"Dubu, seandainya unnie pergi meninggalkanmu sendiri, apa yang kamu lakukan?" Pertanyaan Jisoo membuat tubuh Dahyun kecil menegang sempurna.
Padahal cuaca saat itu sangat sejuk, angin lembut menerpa wajahnya tapi hanya dengan pertanyaan itu mampu membuat tubuh Dahyun kecil berkeringat.
Ya benar, hari ini Dahyun dan Jisoo berada ditaman istana hanya untuk duduk dan bermain dengan bunga bunga yang bermekaran disana. Dan yang pasti tanpa sepengetahuan seluruh penghuni istana.
"Unnie, mau pergi kemana?" Tanya Dahyun kecil.
Jisoo menggeleng, "aku hanya bertanya"
"Aku akan ikut kemana pun pergi, unnie"
"Kemanapun?"
Dahyun mengangguk, "kemanapun."
"Kalau aku mati? Kau tetap ikut?"
Dahyun terdiam sejenak lalu mengangguk cepat, "aku tak mau kehilanganmu, unnie"
"Aku siap mati untukmu!" Dahyun berseru semangat.
Sedangkan Jisoo hanya tersenyum kecil, ia mengerti Dahyun masih berumur 7 tahun, masih sangat muda untuk mengerti tentang kematian. Bahkan gadis kecil itu berseru mati dengan begitu semangatnya, seperti mendapatkan ice cream coklat kesukaannya.
Jisoo mengusap helai rambut Dahyun gemas, "kau harus tumbuh dewasa untuk bicara seperti itu"
"Ayo kita tumbuh dewasa bersama sama, unnie!"
Dahyun mengusap air matanya, kilas balik masa masa indahnya dengan saudara kandungnya 13 tahun lalu kembali berputar. Ia sadar dihadapannya kini bukan Jisoo yang dulu, bukan Jisoo yang tersenyum padanya, mengusap lembut rambut hitamnya. Dihadapannya kini adalah seorang penyihir jahat yang diliputi dengan dendam.
Tapi, Jisoo tetaplah orang yang sama, saudara kandung yang sangat Dahyun sayangi. Dan hari ini ia akan menepati janji dimasa kecilnya dulu.
"Kau ingin hidup? Tukarlah nyawamu dengan nyawaku, unnie"
Tak ada tanggapan dari Jisoo, ia hanya menatap datar Dahyun dihadapannya.
Namun berbeda dengan reaksi Jimin dan Namjoon yang sudah membelalakkan matanya mendengar ucapan Dahyun.
"Kau gila?!" Teriak Jimin dengan tubuh yang masih terikat, "kau ingin mati, hah?!"
Dahyun tak menanggapi.
"Dahyun, kembalilah sebelum terlambat." Ucap Namjoon dengan suara kecil namun terdengar tegas.
Dahyun tak menanggapi, ia kembali memandang Jisoo. Kini mereka saling pandang.
"Unnie, lepaskan mereka" lirih Dahyun.
Tiba tiba penyihir itu menyeringai dan kembali mengangkat tongkatnya. Teman temannya dibelakang sudah khawatir kalau penyihir itu akan melempar Dahyun lagi, namun ternyata tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
THROUGH THE DARK (✔️)
FantasyTujuh lelaki tampan terjebak didalam hutan aneh yang tak berpenghuni. Bisa kah mereka bertahan hidup dan keluar dari sana? 💫BANGTWICE💫 Rating : #1 jihyo (17 agustus) #1 nayjin (5 agustus) #1 namhyo (5agustus) #1 chaegi (5 agustus) #1 moseok (20...