Tujuh lelaki tampan terjebak didalam hutan aneh yang tak berpenghuni. Bisa kah mereka bertahan hidup dan keluar dari sana?
💫BANGTWICE💫
Rating :
#1 jihyo (17 agustus)
#1 nayjin (5 agustus)
#1 namhyo (5agustus)
#1 chaegi (5 agustus)
#1 moseok (20...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2 tahun kemudian
"Hyung, apa kau akan berangkat kerja sekarang?" Tanya Jungkook yang kini merebahkan dirinya dikasur milik Taehyung.
Taehyung hanya membalas dengan deheman. Lalu ia meraih tas kerjanya lalu pergi keluar kamar.
"Cih, dia semakin hari semakin cuek" gerutu Jungkook.
"Kau mau kemana?" Teriak Jimin yang sedang menonton tv pada Taehyung.
"Cafe" jawabnya singkat.
Memang sejak dua tahun belakangan ini, ketujuh lelaki itu memutuskan berhenti melakukan pekerjaan berbahaya itu dan dengan uang yang disimpan selama ini, mereka membangun cafe kecil dan Jin sebagai juru masaknya.
Hingga saat ini mereka mempunyai 4 cabang cafe besar dan juga banyak karyawan yang bekerja dicafe itu.
Namjoon pun kembali pada kebiasaan sebelumnya, membuat perpustakaan kecil bagi anak anak jalanan yang tak mampu bersekolah.
Hingga saat ini juga, kekuatan Namjoon dan Jimin masih ada. Hanya mereka bertujuh yang tahu.
Seperti sekarang, Jimin merasakan sesuatu bergerak cepat hingga tiba dan duduk disebelahnya, tanpa menoleh pun ia tahu siapa yang datang.
Namjoon memperhatikan Jimin yang sedaritadi terdiam.
"Apa yang kau fikirkan?" Tanya Namjoon
"Hyung, apa kau masih memikirkan mereka?" Alih alih menjawab, Jimin malah berbalik bertanya.
Namjoon menaikkan sebelah alisnya, "siapa?"
Jimin menggeleng kecil, mengurungkan niatnya untuk membicarakan 'mereka'.
"Hyung, aku pergi dulu!" Teriak Jungkook yang melewati mereka berdua menuju pintu keluar.
"Mau kemana?" Tanya Namjoon.
"Biasa" jawabnya singkat, hanya satu kata namun mampu membuat Namjoon maupun Jimin mengerti.
Lalu Namjoon kembali beralih pada Jimin, "kau masih memikirkan mereka?"
Jimin sedikit terkejut mendengar Namjoon menanyakan padanya, biasanya Namjoon selalu menghindar untuk membicarakan hal itu.
"Sedikit"
"Sedikit setiap jam maksudnya?"
"Yak, bukan begitu hyung! Hanya saja, setiap aku menggunakan telepatiku, aku selalu mengingatnya. Itu selalu membuatku gelisah memikirkannya"
Namjoon mengembuskan nafas kasar, biasanya ia sering menghindar membicarakan soal ini, tapi kali ini ia mencoba sedikit terbuka.
"Terkadang aku juga memikirkannya"
Kalimat pertama Namjoon membuat Jimin terkejut, "benarkah? Ku fikir kau sudah melupakannya"
"Aku berusaha melupakannya, karena untuk dipikirkan terus pun mereka tak akan kembali"
