8. Hanya Lihat Aku

585 72 4
                                    

Kenapa mengurungku seperti ini, Sasuke-san?

Apakah kauvmerasa terkurung jika bersamaku?


(◍•ᴗ•◍)❤


Helaan nafas lelah itu keluar dari bibir Hinata yang bangkit dari tidurnya. Ia mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan, dan pandangan itu bertumpu pada sebuah buku yang tergeletak di atas meja kecil di samping kasur.

Hinata mencari bajunya terlebih dahulu, namun karena tidak menemukannya, ia mengambil buku bersampul hitam itu dengan ragu.

Dengan lambat, dibukanya lembar pertama. Alisnya mengerut saat mendapati foto Sasuke bersama Naruto saat mengenakan seragam SMA.

Sasuke memang selalu tampan sejak dulu. Hinata menggeleng cepat. Apa yang ia pikirkan sebenarnya!!!

Dengan gerakan cepat, Hinata meletakkan kembali buku itu dan merebahkan dirinya. Ia memejamkan mata dengan erat, berharap hari cepat berganti. Berharap ia segera pulang. Berada di sini hanya akan menyakiti hatinya lebih dan lebih.


***


Sasuke membuka pintu kamarnya dengan pelan, ia menatap nanar pada Hinata yang telah terlelap. Sedari tadi, gadis itu tidak keluar dan Sasuke meyakinkan dirinya bahwa gadis itu sedang lapar.

Kaki Sasuke melangkah mendekati Hinata dan duduk di sampingnya. Ia menyibak rambut Hinata yang jatuh di wajahnya. Gadis itu mengerang pelan, Sasuke gelagapan dan segera bangkit.

Namun, saat tidak ada gerakan lagi dari gadis itu, Sasuke kembali duduk dan mengusap garis wajahnya dengan telunjuknya.

Dalam hitungan detik, Sasuke telah duduk di lantai dan mengacak rambutnya frustasi. Apa-apaan dirinya ini, mendapatkan hati gadis itu saja susah apalagi harus menyakiti dirinya.

Sasuke merasa seolah dirinya telah menjadi lelaki paling bejat. Ia bangkit kembali dan hendak keluar. Namun, genggaman di tangannya menghentikan langkahnya. Apakah ... Apakah gadis itu melihat dirinya yang kacau?

"Sasuke?"

Sasuke tertegun, ia melirik gadis itu yang mengerutkan kening dalam tidurnya. Apakah dia mengigau?

"Kenapa ... ?"

Kenapa? Sasuke bergeming, kenapa? Kenapa ia melakukan hal itu? Kenapa ia menyentuhnya tanpa meminta izin? Tentu saja ... Tentu saja ...

Saat tidak ada suara lagi dan tangan gadis itu terlepas, Sasuke menaiki kasur dan berbaring di sampingnya sambil membawa gadis itu ke dalam pelukannya.

Seandainya ... Seandainya saja gadis ini bisa ia miliki tanpa harus mengorbankan hatinya. Tanpa harus membuat orang lain menderita.

"Sebenarnya, apa yang kau sukai dari Naruto. Hinata?"


***

Hime, Please Stay. (Masashi Kishimoto Sesajen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang