Biasakanlah memberi vote untuk para pembaca dalam diam, kayak cinta kalian yang diam-diam. 😋Jangan lupa untuk follow akunku ya. Jika kalian berkenan. 🖤
***
Menangis saja dalam pelukanku, Hime.
Jangan orang pada lain.***
"Sepertinya dia sedang tidur,"
Suara pintu yang tertutup dengan pelan masih dapat didengar Hinata, ia masih diborgol dan ke dua matanya masih ditutup kain hitam.
"Hanya seribu dollar? Kau yakin? Aku menculiknya dengan kerja keras, mana cukup uang segitu untuk makanku dan Akamaru? Kau tahu sendiri anjingku itu sangat besar, eh?"
Terdengar decihan kasar dan bantingan benda tumpul ke atas lantai.
"Kau bekerja di perusahaan terbesar, bung. Dan kau hanya akan membayarku segitu? Kau pikir pekerjaanku kali ini tidak beresiko tinggi? Aku menculik seseorang yang berharga tinggi bagi orang lain! Jika aku menjualnya kepada para boss sepantaran boss-mu, kau bisa bayangkan berapa bayaran yang akan aku dapat bukan, keparat!!!"
Diam sebentar. Lalu ...
"Ha!? Aku dan Akamaru adalah pelacak manusia kebanggan para polisi jika kau lupa. Benar begitu kan, Akamaru?"
Terdengar suara gonggongan anjing dan kemudian senyap lagi.
"Hei dengar. Ingatlah dulu sejak kita masih belum punya apa-apa. Kau menjadi belagu sejak berada di posisi seperti itu."
Selanjutnya suara itu menggerutu yang di dalam kalimatnya bersisi kata pelit, bodoh, dan bajingan berulang kali. Ah, dalam hidup ini apa bagusnya mengumpat? Jelas sekali kita semua tahu jawabannya, bukan?
"Kau ... " Hinata akhirnya bersuara setelah turun dari kasur yang tipis. Suara gemerincing rantai menggelisahkan dirinya. Namun, dengan segaka kekuatan yang ia kumpulkan, ia berjalan ke arah suara tadi. Belum sampai dipertengahan tubuhnya tersendat dan jatuh ke atas lantai kayu yang berdebu.
Terdengar desisah kesal, "kenapa tidak diam saja di sana, sih? Aku sedang kesal, Hinata! Tidak bisakah kau sedikit lebih tenang dan menurut?"
Hinata tidak bergeming, ia meremas rantai yang terasa begitu dingin. "Izinkan aku membuka penutup mata ini. Kumohon ... "
"Tidak. Aku harus memastikan dia datang dan melihatmu secara langsung agar dia percaya."
Hinata sudah menyusun rencana-rencana aneh yang berseliweran di kepalanya. Namun yang ia putuskan adalah ... "Bagaimana jika aku melukaimu?"
"Melukaiku?" Terdengar suara langkah kaki mendekat. "Dengan cara apa?"
"Memukul tubuhmu dengan rantai ini?"
Lelaki itu terbahak dengan keras, menertawakan ucapan Hinata seolah kalimatnya adalah sebuah lawakan.
"Bolehkah aku melakukannya?"
Tawa itu seketika berhenti, "tidak. Atau aku akan membuatmu menderita. Seharusnya kau bersyukur aku tidak menyiksamu, Hinata."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hime, Please Stay. (Masashi Kishimoto Sesajen)
Fanfiction🍑 SasukeXHinata Fanfiction. A Romance Story by Me. 🌸 Hinata tidak menyangka jika kekasih yang sangat ia cintai bermain api di belakangnya. Ia telah mendapatkan banyak bukti jika Uzumaki Naruto-nya tengah berselingkuh dengan orang-orang yang diken...