Tekan 🌟 dulu, biar aku tahu kalau kalian suka sama cerita yang aku buat. 🙂
Jangan lupa follow akunku ya. 🖤
🍑🍅
Musuh terbesarmu adalah ketakutanmu sendiri.
Kau mau mengatakan aku lemah?
Aku memang lemah.
Sangat lemah.🍅🍑
"Ada apa, Kiba?""Jangan menoleh! Pejamkan matamu, Hinata!" Kiba menutup ke dua mata Hinata dengan tangannya saat suara gonggongan anjing yang mencekam semakin dekat.
Hinata bisa mencium bau anyir dari tangan Kiba yang ia pakai untuk menutup matanya.
"Kiba ... " Suara Hinata bergetar, ia menggenggam lengan Kiba dengan erat. Seharusnya tidak seperti ini, bau anyir tidak akan membuat perutnya bergejolak tidak nyaman.
"Sssttt."
"Kiba ... Aku ... "
"Jangan sekarang, Hime. Mereka sedang mengejar, kau tidak ingin kita mati konyol di hutan ini bukan?"
Hinata tidak menjawab, jadilah ia menahan rasa mualnya sekuat yang ia bisa dengan memejamkan mata erat-erat. Apa hubungannya? Entahlah, dengan begitu sepertinya rasa mual di perut Hinata mulai sedikit reda.
Akamaru terus melesat menembus hutan yang terbentang di depan mereka.
Saat mereka sampai di sebuah pohon besar dengan dedaunan berwarna Oren, Akamaru berhenti.
"Dengarkan aku, Hinata. Jangan pernah tinggalkan tempat ini jika kau ingin selamat dari bahaya yang mengintai kita." Ungkap Kiba saat ia mendorong tubuh Hinata mendekat ke dahan pohon setelah turun dari punggung Akamaru.
"T-tunggu dulu, Kiba! Bagaimana aku bisa percaya padamu? Lihatlah tempat ini!"
Kiba menggeleng pelan, tanpa aba-aba ia mendekap Hinata dengan erat. "Tunggulah di sini. Aku tidak akan lama."
Hinata masih tertegun, ia tetap tidak berkutik saat Kiba dan Akamaru berlalu dari tempat ini. Setelah jantungnya berdetak dengan tidak karuan, Hinata batu bisa duduk di atas rumput yang masih basah. Ia menyentuh dadanya yang berdentam keras namun menyakitkan.
Kiba ...
***
"Ah, hallo teman-teman ... " Kiba tersenyum miring pada dua orang yang sangat dikenalnya. Bahkan pernah menjadi sahabat dekatnya. "Juga, Zabuza-san."
Lelaki berperawakan tinggi dan kekar itu mendecih. "Kukira siapa yang ingin membawa kabur Hinata-Hime. Ternyata dia hanya seorang bocah anjing yang lupa siapa yang selalu memberinya tulang."
Kiba tergelak, ia menatap dua orang yang memegang tali anjing yang mengeram pada Akamaru.
"Kami tidak akan melukaimu jika kau menyerahkan nona Hinata dengan baik-baik, Kiba."
"Jadi, kau sudah bergabung dengan klan sialan itu, Shino? Aku tidak yakin dia memperlakukan kau dan Chouji dengan baik."
Lelaki yang bernama Shino itu menunduk sambil mendesah lelah, ia memegang erat tali anjingnya dengan erat. "Kiba ... "
Shino mendongak saat seseorang menepuk pundaknya, "kau tidak akan bisa mengubah perasaan seseorang hanya karena kau kasihan padanya, Shino."
"Jika kau lupa, Chouji. Kiba adalah teman kita. Bahkan dia adalah sahabat kita!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hime, Please Stay. (Masashi Kishimoto Sesajen)
Fanfic🍑 SasukeXHinata Fanfiction. A Romance Story by Me. 🌸 Hinata tidak menyangka jika kekasih yang sangat ia cintai bermain api di belakangnya. Ia telah mendapatkan banyak bukti jika Uzumaki Naruto-nya tengah berselingkuh dengan orang-orang yang diken...