10. One Touch

618 77 4
                                    


Kau menyukaiku sejak kapan?

Sejak kau dilahirkan ke dunia ini.

(◍•ᴗ•◍)❤

Hinata terbangun dengan keadaan pusing luar biasa, namun ke dua matanya terasa sangat berat untuk terbuka. Ia menajamkan pendengarannya saat terdengar pintu dibuka.

"Masih tidur rupanya."

Suara seorang perempuan, siapakah dia?

Terdengar pintu tertutup, dan Hinata segera bangkit. Ia mengaduh saat hantaman di kepalanya menjadi kian kuat. Perlahan, matanya terbuka dan tatapannya bertumpu pada segelas air di atas meja di samping kasur.

Dengan tangan gemetar, Hinata segera meraih gelas tersebut dan meminum isinya dengan rakus. Rasanya sangat haus, seperti berada di gurun pasir. Ia kembali merebahkan tubuh dan menutup mata.

Di manakah aku? Apakah aku diculik?  Ia menggeleng lemah, aku harus tidur lagi. Harus!

***

Saat Sasuke memasuki kamar yang ia sewa, Hinata masih tidur meringkuk seperti bayi. Ia tersenyum sekilas sebelum duduk di sisi ranjang.

"Hinata ... " Panggilnya lembut.

Tidak ada sahutan, hanya gerakan pelan gadis itu yang merapatkan selimut hingga menutupi sebagian wajahnya.

"Kau masih mengantuk? Ini sudah siang. Kau belum makan apapun dari tadi malam," ucap Sasuke sambil mengelus kening Hinata. Gadis itu mengerutkan alis dan membuka sedikit matanya.

"Kalau begitu beri aku makan sekarang juga," bisik Hinata dengan suara serak khas bangun tidur.

Sasuke terkekeh geli, apakah Hinata melupakan kejadian semalam? Atau gadis itu pura-pura lupa?

"Kau ingin makan apa, hn?"

Tidak ada sahutan hingga beberapa detik. Jadi Sasuke memutuskan untuk memesan milkshake taro dan chicken noodle (Mie ayam maksudnya? 🤣) untuk Hinata.

Setelah pesanannya datang, Sasuke menyingkap selimut yang dipakai Hinata dengan pelan. "Kau masih pusing?"

Hinata mengerang lemah, ia menutup matanya dengan lengannya dan mengangguk.

"Mau aku suapi?"

Hinata tertegun, kemudian bangkit dibantu Sasuke untuk menyandarkan punggungnya ke sandaran kasur. "Ano
... Sasuke-san ... "

"Sssttt! Makan dulu, lalu kau boleh bicara."

Hinata menunduk, lalu wajahnya mendongak saat jemari panjang itu menyentuh dagunya.

"Kau baik-baik saja?"

Hinata tidak bergeming, dan hal itu membuat Sasuke kebingungan dengan hal apa yang dipikirkan gadis itu. Ia tidak berbicara hingga Hinata memutus pandangan mereka dan mendorong tubuhnya yang ternyata sudah sangat dekat.

"Apakah ... " Suara gadis itu bergetar, "apakah ... Kau menyentuh tubuhku tadi malam, Sasuke-san?"

Sasuke jelas saja tertegun, ia tidak menjawab sampai Hinata menyentuh lengannya dengan erat.

Hime, Please Stay. (Masashi Kishimoto Sesajen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang