17. Jangan Lakukan

364 47 1
                                    

Tekan 🌟 dulu, biar aku tahu kalo kalian suka sama cerita yang aku buat. 🙂

Jangan lupa follow aku ya. 🖤
Hari ini aku update 2 bab.
Luv U.
Mwaaa.
🤪

🍑🍅

Menjauhlah sejauh yang kau bisa, Hime.
Karena aku tidak akan pernah melepasmu meski kau bersembunyi di tempat paling tersembunyi sekalipun.

🍅🍑

Sasuke menggenggam ponselnya dengan erat, seakan hal itu bisa melampiaskan kemarahannya saat itu juga. Namun sebuah panggilan masuk mengurungkan niatnya untuk menghancurkan benda pipih keluaran terbaru itu.

Itachi?

"Kau masih di rumah sakit?"

Sasuke tidak berniat menjawab pertanyaan bodoh itu, ia hanya diam sambil memandangi langit yang mulai kemerahan.

"Apa tidak lebih baik jika Hinata bersama Izumi saja?"

Yang benar saja. Batin Sasuke bergejolak, ada yang ingin ia lakukan untuk membuat Hinata bahagia. Namun tidak dengan mengurungnya seperti Itachi mengurung Izumi-seppupu mereka di sebuah rumah yang memang nyama untuk di tempati. Lagipula, benar kemungkinan kata Itachi bahwa dunia luar sangat berbahaya bagi calon pengantin mereka.

Sasuke menggelengkan kepalanya yang terasa berat.

"Sas? Kau masih di sana?"

"Ya. Aniki."

"Izumi tidak keberatan jika orang yang akan tinggal bersamanya itu Hinata."

Sasuke menunduk, memandangi tangannya yang pucat. "Tidak."

"Kenapa kau keras kepal, sih? Ini demi kebaikan keturunan kita, Sas. Kau memangnya tidak ingin memiliki keluarga kecil tanpa ditakuti hal-hal buruk yang akan terjadi."

"Omong kosong."

"Baiklah," seseorang di seberang telepon menghela nafas berat, "semua tergantung padamu. Tapi, aku yakin kau tidak keberatan menerima saran dariku."

"Terakhir kali aku menerima saranmu, yang terjadi adalah kehebohan publik, aniki."

Sasuke memutus sambungan tanpa menunggu balasan dari Itachi. Ia melempar benda pipih itu ke luar jendela. Sebetar terdengar kegaduhan di luar, namun selanjutnya yang terjadi adalah hening.

Hening yang menyakitkan. Hening yang mebuat Sasuke seolah tidak berdaya.

Kau akan mengutukku, lelaki tua?

***

Di lain tempat, Hinata sedang menyisir rambutnya. Ia memejamkan mata saat lelaki bernama Kiba yang namanya baru diketahui Hinata saat ada beberapa orang masuk ke dalam rumah itu dan memanggil namanya dengan keras menanyakan keberadaan uang yang entah berada di mana saat ini.

Kiba terburu-buru masuk ke dalam kamar Hinata dan mengunci pintunya, ia segera mengambil pisau dan memotong rambut Hinata dengan cepat.

Hime, Please Stay. (Masashi Kishimoto Sesajen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang