Be Discovered

3.1K 142 2
                                    

Aku bangun cukup pagi hari ini, padahal biasa nya aku akan bangun siang saat kami liburan seperti ini. Tetapi karna ku tahu, ia sangat merindukan masakan ku selama 2 hari ini tetapi yang lebih miris dari nya adalah karna ia sangat merindukan ku. Kya~, senang nya.... Yang merindukan ku, siapa lagi kalau bukan suami ku yang paling evil dan tampan diantara pria lain nya. Itu menurut ku, menurut kalian aku tidak tahu?!.

Aku mengaduk nasi serta bumbu yang berada di dalam teflon. Sampai kurasakan sebuah tangan kekar memelukku dari arah belakang dengan posesif, menyandarkan kepala nya pada bahu ku dan nafas nya menerpa pipiku.

"Bisakah kau lepaskan pelukan nya, aku sedang memasak" ucapku yang terus mengaduk nasi goreng ku sampai merata dengan bumbu-bumbu nya. "Memang nya kenapa?! Kan biar rasa nya lebih enak" Ucap nya singkat yang malah mengeratkan pelukan nya. "Kau baru bangun kyu~, kenapa malah kesini bukan nya ke kamar mandi untuk mencuci muka mu yang kacau seperti itu karna baru bangun tidur" ucap ku terkekeh.

"Siapa suruh masakanmu harum nya sampai ke dalam kamar kita, tidur nyenyakku jadi terusik karna bau harum nan lezat masakan istri tercintaku ini!" Ucap nya lalu mengecup pipi kanan ku. "Kau berlebihan, kyu~" balasku yang masih terkekeh. Ia melepaskan pelukan nya dan terduduk di pantry, terdengar helaan nafas nya.

Aku membalikkan badan kearah nya, mengambil piring dan ku letakkan di depan nya.

Menaruh beberapa sendok nasi goreng yang ku buat ke piring yang ada di hadapan nya. Aku menarik bangku dan duduk sambil memperhatikan ia yang sedang melahap masakan ku. Kuusap rambut nya yang berada di hadapan ku ini, lalu beralih ke pipi nya. Aku tersenyum melihat nya yang sangat lahap memakan nasi goreng nya itu. Ia mengadahkan kepala nya dan menatap ku.

"Kenapa?!" Tanya nya yang menatap manik-manik mata ku hingga tatapanku terkunci hanya untuk melihat nya. "Tidak apa-apa" balasku dengan senyuman yang masih mengembang di bibirku ini, semenjak kepergian eomma hanya kepada dia, dan unnie lah aku tersenyum manis seperti ini yang lain nya hanya ketika ada perlu nya saja aku tersenyum itu pun bukanlah senyuman manis maut ku.

"Lalu kenapa tangan mu ini?!" Ucap nya sambil menunjuk-nunjuk kedua tangan ku yang ada di kedua pipinya menggunakan sendok yang kini ia gunakan untuk makan. Aku melepaskan kedua tanganku dari pipi nya, menghilangkan senyumku dengan cemberut dan mencibir nya tanpa suara.

"Kok ngambek?! Memang nya ada yang salah yah sama perkataanku, mianhae jagiya~" Ucap nya menyesal. "Lagian kamu seperti nya tidak suka kalau aku bersikap seperti itu tadi" ucap ku masih cemberut dan mengembungkan pipi ku.

Ia menepuk puncak kepalaku, dan mengacak-acak rambutku. Ia tertawa kecil melihatku.

"Bukan nya aku tak suka, tetapi hanya saja aku risih aku kan sedang makan, yeobo"

Aku pun tersenyum. "Lagi pula aku tidak ngambek, hanya menjaili mu" ucap ku yang lalu tertawa terbahak-bahak. "Aiiisshhh...." ucap nya dengan nada kesal dan menyentak kan sendok dan garpu nya di samping piring makan nya.

KRING...  KRING...

Aku menghentikan tawa ku saat mendengar suara dentingan telpin rumah kami. Aku menatap kyuhyun oppa dengan bingung ia pun begitu.

"Biar aku yang jawab" ucapku yang lalu berjalan ke ruang tengah.

Aku mengangkat telpon nya.

VIA TELPON.

"Yeoboseyo"

[Apa benar ini rumah seohyun noona?!]

"Ne, Nuguseyo?!"

[Kami dari kepolisian ingin memberikan informasi tentang kecelakaan ibu anda]

"Jinja?! Apakah kalian telah menemukan pelaku nya?!"

[Ne, kami telah menemukan pelaku nya]

"Beri tahu aku siapa pelaku nya?!"

***

Aku berjalan dengan langkah cepat memasuki gedung ini, ku dengar ia berada di lantai 16 aku segera bergegas kesana. Aku tak sendiri, tetapi ada kyuhyun oppa yang menemani dan mendampingiku. Sesampai nya aku dan kyuppa di lantai 16 aku mencari sosok itu. Dan, Crap! Aku menemukan nya. Kedua tangan nya telah di borgol oleh polisi, ia pun di kawal keluar dengan polisi yang masih berada di sisi kanan dan kiri nya.

Aku melangkah cepat menghampiri nya. Dan,

PLAK!!!

Tamparan mendarat di pipi nya. Yup, itu adalah tamparan ku pada gadis ini tunggu aku lupa ia bukanlah seorang gadis lagi karna ia adalah seorang pelacur.

"Dasar pembun*h, kau membunuh eomma ku dan kau tak mengakui nya!!!!" Teriak ku tepat di depan wajah nya. "Bahkan, saat aku mencari pelaku itu kau malah pura-pura tidak mengetahui apa yang sebenar nya terjadi. Dan bahkan, kau hampir saja menggagalkan pernikahanku dengan kyuppa kalau hanya saja taemin tak mencegahmu untuk datang ke pesta pernikahanku. Dan satu lagi, kau bahkan sempat menggoda suamiku disaat kemarin lusa aku pergi ke Busan untuk pernikahan unnie ku. Wae?!  Salahku padamu itu apa?! Wae?!" Lanjutku yang masih berteriak di depan wajah nya. Berteriak dengan air mata yang terus mengalir di pipiku.

Kyuppa merangkul bahuku dan mengusap nya lembut.

"Mianhae, seohyun-ah~ aku memang bersalah, kau boleh menghukumku aku akan terima semua hukumanku. Mianhae" ucap nya yang kini juga mengeluarkan air mata nya.

Aku menghela nafas panjang.

"Jujur, aku tidak bisa membencimu walaupun kau telah menghancurkan kebahagiaanku dengan cara kau membunuh eomma ku. Tetapi, karna kau sudah ku anggap seperti teman ku aku tidak bisa membenci mu. Kalau saja aku bisa membantu dan menolongmu dalam kasus ini aku akan melakukan nya hanya saja aku tidak bisa karna ini sudah melalui proses hukum. Mianhae" ucap ku pada nya dengan tulus. " Kau tak perlu meminta maaf seohyun, kau sudah sangat baik padaku. Gumawo, kau telah memaafkan ku" ucap nya yang lalu tersenyum padaku. Aku menghampiri nya dan lalu memelik nya.

"Mianhae, seohyun-ah~!" Ucap nya yang terisak dalam pelukan ku dan aku mengusap punggung nya dengan lembut. Aku melepaskan pelukan nya, dan tersenyum. "Tersenyumlah, aku tak ingin melihat kau menangis" ucap ku sambil menerka air mata nya. "Gumawo" ucap nya yang lalu tersenyum dan berjalan kembali bersama polisi-polisi yang menangkap nya.

Kyuppa merangkul bahuku kembali.

"Istri ku memang malaikat, bahkan seorang yang telah membunuh eomma nya saja ia memaafkan nya. Yang membuatku makin mencintainya" ucap nya yang begitu tulus. "Tuhan saja pemaaf kyu~, masa istri mu ini tidak bisa memaafkan nya. Kalau memang itu sudah takdir nya eomma, bukan karna victoria pun ia pasti akan pergi meninggalkan kita" ucap ku menatap nya sambil tersenyum. "Pemikiran yang sangat dewasa, yeobo~" ucap nya yang lalu mengacak-acak rambutku. "Saranghae~" ucap nya sambil menatap kedua mata ku lekat-lekat. "Nado" balasku.

Ia pun menarik ku kedalam pelukan nya, aku bersandar dan mengumpatkan wajahku pada dada bidang nya.

***

Mohon vomment nya ya readers, dan tunggu chapter selanjutnya. Sorry kalau ada typo dan aku update nya lama. BTW, happy new year!!! Aku telat ngucapin nya, gapapa lah dari pada gak sama sekali :D





Winter In Seoul (SeoKyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang