Death

3.3K 137 9
                                        


AUTHOR P.O.V

Seorang yeoja itu terlihat cantik saat mengenakan apron berwarna merah muda nya. Berkutat membuat sebuah makanan yang akan ia makan sendiri akibat sebuah dorongan dalam diri nya untuk membuat satu makanan itu. Menghela nafas dalam karna ia sedang merindukan sang suami yang berada di negara sebrang sana.

Mengambil sendok untuk ia pergunakan saat mencicipi sedikit kuah dalam masakan nya.

"Eotthoke, seohyun kau sedang apa?!" Tanya seorang yeoja paruh baya yang berada di belakang tubuh nya.

Sontak yeoja yang bernama seohyun itu membalikkan badan nya.

"Eomma, good morning... Aku hanya sedang membuat sup saja, apakah eomma mau?!" Balas dan tanya balik yeoja itu pada sang mertua.

"Aniya, eomma tak merasa lapar" balas sang mertua, "Cucu eomma, apa kabar?!" Lanjut nya bertanya sembari mengelus perut buncit nan besar milik sang menantu.

"Baik halmeoni~" balas seohyun dengan menirukan suara anak kecil.

"Eomma, tak sabar akan kelahiran nya" balas eomma dengan penuh semangat sembari tersenyum lembut, selembut kain sutra.

"Tentu, aku pun seperti itu!" Balas seohyun penuh keyakinan.

"Satu pesan untukmu seo~, apapun yang terjadi janganlah bersedih" ucap eomma.

"Ne, eomma... Jika sekali pun kematian untuk kehidupan buah hati ku nanti, aku akan bersedia" balas seohyun.

"Tak boleh mengucapkan hal negatif saat mengandung, apalagi usia kandunganmu yang tinggal di hitung hari saja" balas eomma.

"Aniya, eomma... Aku hanya berfirasat" balas seohyun lalu kembali mengaduk sup yang berada di dalam panci kecil nya.

****

"Siapkan berkas untuk meeting hari ini, Now!!!" Ucap seorang namja dengan rambut sedikit acak-acakan namun terlihat tenang.

Seorang CEO yang sedang berusaha menyelamatkan perusahaan yang di rintis kedua orang tua nya sampai ia rela meninggalkan seorang istri nya yang sedang mengandung usia tua di rumah. Takut, akan sesuatu terjadi pada nya. Ia adalah kyuhyun.

"Ini kesempatan terakhir ku, jika investasi ku terakhir ini gagal juga. Dengan terpaksa, aku harus menutup kantor cabang ini" ucap kyuhyun pada sekretaris terpecaya perusahaan nya.

"Saya yakin tuan, hari ini akan berhasil. Melihat proposal dan kinerja yang anda tingkatkan pasti mereka akan mudah menerima investasi antar perusahaan" balas sekretaris itu.

"Tentu saja, saya sangat optimis saat ini" balas kyuhyun, "Kau sudah mencatat hal penting perusahaan kami bukan, jadi persiapkan itu kembali sebelum meeting akan dimulai!" Lanjut nya memerintah.

"Baik, tuan"

****

SEOHYUN P.O.V.

Aku berjalan gontai, terduduk di sofa panjang berwarna coklat muda ini.

Kalau duduk di sofa ini, aku selalu teringat kyuppa dengan wajah lelah nya. Mengendurkan dasi kerja nya, dan menarikku ke dalam pangkuannya. Bisikku dalam hati.

Aku meletakkan bantal sofa sebagai bantalan kepalaku saat berbaring seperti ini. Melirik jam yang bertengger manis di atas dinding, menunjukkan pukul 23:00. Jam berapa di london?! Apa malam juga?! Dan kyuppa sudah terlelap dalam tidur nya sampai tak menelpon ku hari ini?!

Sampai deringan handphone ku, membuyarkan pikiranku.

"Yeoboseyo"

Ucapku tanpa melihat named call yang tertera.

Winter In Seoul (SeoKyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang