Drive Me Crazy

2.8K 124 3
                                    


Aku sudah berhasil mengusir, terlalu kasar bahasaku maksudku menyuruh jiyeon untuk pergi demi keselamatan rumah tanggaku yang sedikit mengalami insiden bertengkar ringan dengan kyuppa bahkan sampai menitikkan air mata. Entah, mengapa aku juga tidak mengerti saat itu perasaanku sedih bahkan sangat sedih sampai aku menitikkan air mata secara spontan saat itu. Entah, bawaan aegi-ku atau perasaan cemburu yang mendalam?! Lupakanlah!

Sekarang aku sedang merapikan baju-baju untuk aegi-ku yang di belikan eomma karna usia kehamilanku telah menginjak ke bulan ke-tujuh. Aku jadi tersenyum mengingat hal itu, dimana eomma memaksaku untuk tetap kekeuh menerima hadiah nya. Walaupun saat itu aku telah menolak nya, karna takut merepotkan.

Aku melipat setiap pakaian yang menurutku sangat kecil ini, aku jadi merasa sangat-sangat tidak sabar untuk melihat anakku memakai pakaian ini.

Namun, setelah aku melihat dengan teliti dengan apa yang aku lipat sedari tadi. Aku terkejut, dan sontak saja aku membulatkan kedua mataku dengan sempurna.

"Kenapa pakaian nya memiliki dua macam?! Perempuan dan laki-laki?! Bukankah eomma tahu anakku hanya yeoja, kenapa ia membelikan pakaian untuk namja juga?!"

Dengan sigap aku kembali mengecek isi kotak paket yang dikirim eomma, sampai aku menemukan sebuah post it menempel disana. Aku membaca paket itu, yang bertuliskan.

'Eomma, yakin! Anak kalian seorang namja dan yeoja, melihat ukuran perut seohyun yang berbeda dengan seorang yang ukuran perutnya sedang hamil lainnya'

Aku tersenyum, apakah benar?! Aku sedikit tak percaya.

Cklek. Pintu kamar aegi-ku ini terbuka, terdengar dari bunyi nya. Aku menolehkan kepalaku ke belakang, ternyata kyuppa. Aku sedang malas melihat wajah nya, untuk apa ia kemari!

Dengan cepat aku kembali menyibukkan diriku dengan melipat pakaian-pakaian itu dan menyembunyikan post-it yang di tulis eomma pada paket itu. Aku melihat dari ekor mataku, kyuppa duduk di sampingku. Tanpa bisa aku menolak ia memelukku dengan tangan kanan nya sampai kepala bagian belakangku terbentur dengan dada bidang nan kekar nya.

"Sedang apa, hm?!" Tanyanya, namun tak ku peduli kan. Aku hanya diam membisu seribu bahasa sampai ia benar-benar ia menyadari kesalahan nya walaupun sudah. "Melipat pakaian?!" Lanjut nya sembari mencium puncak kepalaku berkali-kali. Aku luluh, tetapi aku harus kuat tak mau termakan oleh ucapan manis nya yang sudah sering ia gunakan untuk memuji jiyeon. Lagi-lagi jiyeon, kenapa harus anak itu.

"Apa kau masih marah padaku?!" Tanya nya lagi, "geureuyo?!" Lanjut nya yang semakin mendekapku dengan erat, walaupun aku tetap sibuk melipat pakaian ini.

Aku tetap mendiami nya, harus! Walaupun hatiku menolak untuk mendiami nya, tetapi otakku terus kekeuh untuk mendiami nya.

"Apakah kesalahanku sangat fatal?! Sampai kau mendiamiku seperti ini?!" Lagi-lagi ia bertanya, "jeongmal?!" Lanjut nya.

Ia menarik tangan nya yang sedari tadi memelukku, aku merasa kehilangan.

Lalu, ia membalikkan tubuhku menghadap kearah nya agar aku ia bisa bersitatap dengan ku. Tetapi aku hanya menundukkan kepalaku.

"Mianhae, aku memang bersalah. Bahkan, sampai kau menangis menitikka air mata kala itu. Kau sedih, kau menangis, kau marah, kau cemburu, kau kesal. Aku pun bisa merasakan nya, akan tetapi aku tak pernah menunjukkan nya padamu. Saat kau menangis dan bersedih, aku lebih-lebih merasakan itu. Sampai tanpa kau sadar aku pun juga tersiksa melihat kau menangis. Kau membuatku gila, dengan cara kau pergi meninggalkanku saat itu. Walaupun kau kembali dengan keadaan selamat" ucap nya lembut dengan ketulusan.

Mungkin, kalian pasti bertanya. Bagaimana aku bisa tahu?! Aku tahu dengan cara tatapan sendu nya, dengan mata nya yang mulai berkaca-kaca dan bibirnya bergetar. Kata eomma kyuppa tak pernah menangis, selain ia benar-benar merasa bersedih karna apa yang telah ia perbuat dengan orang yang ia cintai dan ia sayangi.

"Saat kau bersedih, aku pun malah pergi meninggalkanmu dengan perempuan itu (jiyeon). Karna... Karna aku tak sanggup melihat air matamu, aku tahu dengan cara aku berada di samping jiyeon seperti itu semakin membuatmu mengeluarkan air mata tanpa tanggung-tanggung. Tetapi, dengan cara aku berada di sampingmu sungguh menyiksa diriku untuk menahan amarah akan perlakuan diriku sendiri padamu. Mianhae..." lanjut nya.

Ku lihat ia menghela nafas, dengan sedih.

Aku luluh, aku tak tega melihat nya sedih. Aku mencintainya begitu pun sebalik nya.

"Mungkin, aku memang belum menjadi seorang suami yang baik untukmu yeobo. Dan mungkin aku belum menjadi appa yang baik untuk aegi kita, dan lagi-lagi mungkin aku..."

Perkataan kyuppa terhenti, karna aku mengecup bibir nya sekilas. Kini ia memejamkan kedua mata nya dcan turunlah air kristal dari kedua mata nya. Aku mengusap air mata nya dengan lembut, menggunakan kedua telapak tanganku. Karna aku melihat air mata yang jatuh di pipi kyuppa, berawal dari mata kiri. Menurut, orang-orang yang bercerita padaku. Bahwa, seseorang yang menangis di awali mata kiri menandakan bahwa ia sedang bersedih bahkan sangat-sangat bersedih.

"Kyuppa, hentikan! Aku tak sanggup melihatmu menangis! Aku... Aku juga tak sanggup berpura-pura marah padamu... hiks..." balasku yang kini juga mulai terisak oleh tangisan ku. "Aku juga mencintaimu, bahkan sangat-sangat mencintaimu. Kau juga seorang suami yang baik, kau seorang calon appa yang sangat baik. Bahkan, aku pun melihat tak ada kekurangan dengan sikap mu yang selalu memberikan kasih sayang seorang suami pada istri nya saat dulu, sekarang dan aku yakin nanti pun akan tetap seperti itu. Jadi, kumohon jangan merendahkan dirimu seperti itu. Ini bukan sepenuh nya salahmu, tetapi aju juga salah. Aku egois, aku tak pantas melarangmu untuk memberikan kasih sayang pada adik nya yang datang jauh dari london. Mianhae..." lanjutku.

Kyuppa tersenyum, lalu mencium ujung mataku dengan maksud menyuruhku untuk berhenti menangisi hal itu lagi.

"Gumawo, yeobo~" balas nya sembari menciumi seluruh permukaan wajahku. Aku tersenyum akan sikap nya. Lalu, aku pun mendekat dan menjatuhkan tubuhku kedalam pelukan nya.

"Kau membuatku gila, dengan cinta ini yeobo~" lanjut kyuppa mencium puncak kepalaku dan memelukku erat seperti takut kehilangan.

****

Tbc

Vomment yah~

Winter In Seoul (SeoKyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang