Chap 3

911 89 9
                                    


Pagi ini Sakura berjalan menuju air terjun sendiri, sudah empat hari mereka berada disini, langkanya pun terhenti didepan air terjun tersebut. Ia merentangkan kedua tangannya sambil memejamkan kedua matanya, merasakan setiap hebusan angin yang menerpa tubuhnya, surai sepinggangnya dibiarkan tergerai. rasanya damai.
Entah mengapa tiba-tiba perkataan ik-soo padanya terngiang lagi. Apa sudah waktunya ia merelakan dan membuang semua perasaannya untuk uchiha bungsu tersebut, toh laki-laki tersebut tidak pernah memikirkannya. Sakura merutuki betapa bodohnya ia selama ini, yang terlalu buta karena cinta. Ia menghela nafas berat dan kembali membuka matanya yang menampilkan emerald indahnya. Ia tidak menyadari dari kejauhan nampak sepasang mata sedang mengawasinya tajam, dan terlihat senyum terukir diwajah pria tersebut.

"Suwon-sama, apa yang anda lakukan disini?" tanya salah satu jendral

"ah-ha tidak ada, aku hanya melihat-lihat pemandangan" pria bernama suwon itu tersenyum.

"baiklah kalau begitu, mari kita lanjutkan perjalanan"

'siapa wanita itu, aku belum pernah melihat wanita dengan surai seperti itu sebelumnya' batin suwon

Ia dan rombongannya pun pergi dari tempat itu.

Sakura duduk di tepi sungai dekat air terjun, tiba-tiba terdengar langkah kaki mendekat.

"sakura-chan, apa yang kau lakukan sendiri disini?" yona mendudukan diri disamping sakura.
"aku hanya senang melihat pemandangan disini, begitu indah" ujar sakura.
"apa orang tuamu masih ada sakura?" tanya yona.

"a-aku, orangtua ku sudah meninggal karena saat itu terjadi penyerangan didesa ku, dan aku tidak bisa melindungi mereka" wajah sakura berubah sendu "tetapi aku tidak boleh larut dalam kesedihan, lagi pula aku masih dikelilingi orang-orang yang menyayangiku. Itulah yang membuat ku harus menjadi kuat setiap hari nya, agar aku bisa melindungi orang-orang yang kusayang" sakura tersenyum memandang yona

Deg..

'kata-kata itu, gadis ini begitu kuat dan tegar. Aku tidak boleh menyerah dengan keadaan, aku harus belajar dari sakura, aku juga mempunyai haku dan yang lainnya' batin yona.

"yo!! Sakura, eh ada yona-hime juga, sedang apa kalian disini?" sapa kakashi.

"sensei? Aku hanya suka melihat pemandangan disini, kau sendiri sedang apa?" tanya sakura.

"aku ingin berjalan-jalan di kota, kata ik-soo didekat sini ada sebuah kota. Aku bosan jika harus diam disini, barangkali aku bisa melihat-lihat dan menemukan sesuatu. Apa kalian mau ikut?" ajak kakashi.
Sakura meletakan kedua jarinya di dagu, "hmm boleh juga, bagaimana denganmu?" tanya sakura pada yona.

"sepertinya aku tidak bisa" ucap yona
"apa kau yakin?"

Yona menganggukan kepala.
"baiklah"

"sensei, sakura-chan - aku, kija, yun dan jae-ha juga ingin ikut. Boleh ya?" naruto datang dengan memasang wajah puppy eyes nya

"tentu" ucap kakashi.

Naruto dan para naga berebut untuk bisa berjalan disamping sakura, kakashi dan yun hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah mereka. Risih dengan perlakuan mereka, sakura pun melompat dari satu pohon ke pohon yang lain. Mereka hanya mendengus.
"aku akan menyusulnya" ucap jae-ha

"aku juga" naruto mengikuti, namun kakashi memegang lengan naruto.
"lebih baik kau jangan merusak moodnya naruto" saran kakashi.
"apa semua ninja bisa melompat-lompat seperti itu?" tanya yun.
"tentu" jawab kakashi.
"diantara kami hanya jae-ha yang bisa melompat tinggi" ujar kija.
Kakashi hanya bisa tersenyum dibalik masker.

Cherry Hime ( sakura centric ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang