Chap 5

760 80 13
                                    

"sensei, apa kau sudah menemukan bagaimana caranya kita bisa kembali?" tanya sakura.

Kakashi menggelengkan kepalanya.
"belum."

"ku yakin tsunade-shisou dan yang lainnya sangat khawatir."

"tapi sakura, apa kau dengar apa yang pria itu katakan sebelum mengirim kita kemari?"

"aku mendengar dia mengatakan sesuatu tetapi samar."

"kurasa akatsuki mengincarmu karena tanda byakugou dikeningmu sudah bangkit."

Sakura hanya mengendikan bahunya.

"YO!! SAKURA-CHAAAANNN." sapa naruto dengan suara cemprengnya.

"baka!! Kenapa kau selalu saja memanggilku seperti itu."

Naruto hanya menampilkan cengiran khasnya.
"sakura-chan, kau jadi mau ke kota?"

Sakura menanggukan kepalanya.

"yoshh!! Ayo kita berangkat."

"sensei, kau ikut?" tanya sakura

Kakashi menggaruk pipinya yang tak gatal "kalian pergi saja, aku harus menyelesaikan membaca buku favoritku itu."

Seketika muncul perempatan siku di dahi sakura, ingin rasanya ia membakar atau melempar ke sungai buku karangan jiraiya-sama itu. Melihat suasana makin mencekam, kakashi memutuskan untuk pergi dari sana.

"sepertinya kita hanya pergi berdua sakura-chan"

"urusai!!"

Merekapun pergi berdua ke kota, karena yona, haku, dan para naga sedang ada urusan ditempat lain sedangkan yun harus menyiapkan makanan dan mengurus ik-soo, kalau kakashi jangan ditanya lagi. Dia lebih suka duduk seharian diatas pohon sambil membaca icha-icha.

Naruto dan sakura bukan tanpa alasan ke kota, mereka mau membeli bahan makanan dan beberapa barang.
.
.
.
Sesampainya di kota, sakura pun langsung berlari ke kedai yang menjual dango, gadis itu sangat menyukai makanan tersebut. Sementara naruto izin ingin melihat-lihat kedai apa saja yang ada disana.
Ketika menunggu pesanannya datang tiba-tiba ia dikagetkan dengan seorang pria bermata biru yang berdiri disampingnya sambil tersenyum.
Sakura melihat sekelilingnya yang tiba-tiba menjadi banyak pengawal.
"bolehkah saya duduk disini nona?"

"silahkan."

"saya baru pertama kali melihat nona, apa anda bukan warga sini?"

"iya, saya pengelana"

"souka~" pria itu melipat satu tangannya ke dada "saya, Izana wistaria. Salam kenal"

Sakura menaikan sebelah alisnya "saya sakura, Haruno sakura" sakura tersenyum.

"kau tinggal di~"

"sakura-chaaannnn, siapa dia?" naruto memang tidak pernah kapok, dia masih saja memanggil sakura dengan suara cempreng nya.

"urusai, naruto baka~ kau masih saja melukai kupingku dengan suara cempreng mu."
Naruto bergidik ngeri melihat tatapan sakura "gomen ne sakura-chan,"

"dia siapa sakura?" izana yang tadinya bingung akhirnya membuka suara

"dia temanku, uzumaki naruto."

Izana menganggukan kepala tanda mengerti.
"aku ingin memberi ini padamu, kuharap kau bisa datang" izana menyerahkan sebuah amplop pada sakura, gadis itu mengernyitkan dahinya dan membukanya. Setelah selesai membaca matanya membola "pesta dansa? Kenapa kau mengundangku?"

Cherry Hime ( sakura centric ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang