Chap 7

632 72 13
                                    

Siang ini sakura dan kakashi telah sampai di kerajaan Clarines.
Sakura memakai gaun yang dipilih sensei nya itu, surai merah muda panjangnya dibiarkan tergerai hanya ada hiasan terlihat pada surainya itu.

Memasuki pintu istana semua mata menatap kagum pada sakura. Gadis itu terlihat anggun dan amat cantik.
Didepan pintu megah istana sudah berdiri para pangeran. Sakura pun berjalan dan disambut dengan baik.
Pangeran pertama Izana wistaria menghampiri sakura lalu menyapa nya dengan ramah.

'dia benar-benar cantik jika dilihat sedekat ini' batin izana gugup.

Zen melihat kakanya kemudian matanya beralih ke sakura 'ternyata ada surai yang lebih unik dari shirayuki, aku harus mengenalkan shirayuki padanya' batin zen.

Izana pun mengajak sakura dan kakashi ke taman belakang istana.
"sensei, aku gugup sekali." bisik sakura pada kakashi.

Kakashi tersenyum dibalik maskernya "tenanglah sakura, semua akan baik-baik saja."

Izana berjalan menghampiri sakura.
"mau berdansa denganku, sakura?"

Pipi sakura merona, 'kyaaa!! Dia tampan sekali, tapi aku tidak bisa dansa. Bagaimana ini.' batin sakura menjerit.

"bagaimana sakura?"

"go~gomenasai, tapi saya tidak bisa berdansa." ucap sakura pelan.

'astaga sakura kau memalukan sekali, pangeran pasti akan ilfeel padamu' batin sakura.

"tak apa, akan aku ajarkan."
Izana meraih lengan sakura, membawanya untuk memegang pinggangnya sementara lengan yanf satunya ia genggam erat. Dia tarik tubuh sakura agar semakin dekat dengannya. Wajah sakura sekarang sudah seperti tomat.

"sakura, rileks saja. Tak usah gugup." ucap izana seperti mengetahui isi hati sakura.

"ha'i."
.

.

.

.
Hari pun sudah larut, pangeran izana mengajak sakura untuk dinner dengannya.
Selama ia di istana sensei nya itu sungguh sangat bisa diandalkan.
Betapa ia sangat bersyukur kakashi menjadi sensei nya.
Walaupun sakura adalah wanita, namun ia akui memang kalau dirinya jarang memperhatikan penampilan, yang dia fikirkan hanya latihan dan bisa menjadi lebih kuat agar bisa menyusul naruto dan sasuke.
Namun ketika mengenal Suwon dan Izana ia baru sadar kalo merawat penampilan itu perlu.

Tok..
Tok..
Tok..

"sakura, apa kau sudah siap." terdengar suara dari balik pintu.

"ha'i, sensei."
Sakura berjalan dan membuka pintu, kakashi pun membalikan badannya menghadap sakura, kakashi terkejut melihat penampilan muridnya itu sampai ia menganga dengan tidak elite nya.

"hei sensei, kenapa kau menatap ku seperti itu? Apa ada yang aneh dengan penampilan ku?" ucap sakura sambil me ngecek penampilannya.

Kakashi menggeleng cepat.
"ka~kau sempurna sakura." kakashi menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
'aku tak menyangka mempunyai murid se cantik dia, astaga apa yang kau fikirkan kakashi' batin kakashi.

Sakura menatap heran pada kakashi "apa kau baik-baik saja sensei?"

"iya, mari kita berangkat sekarang. Pangeran itu pasti sudah menunggu." ajak kakashi.

Kakashi pun mengantar sakura ke tempat pangeran Izana, ruangan tersebut ternyata sudah di desain sangat indah dan terkesan romantis. Setelah mengantar murid cantiknya itu kakashi meninggalkan ruangan tersebut.

Cherry Hime ( sakura centric ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang