Aileen cukup tenang tatkala menceritakan keresahannya selama ini. Walaupun ia harus menerima kekesalan Lucy atas masalahnya—setidaknya, ia bisa memperbaiki diri untuk ke depannya. Lagipula, ia sudah tidak mengonsumsinya—mungkin sudah seminggu lamanya karena ia merasa tidak nyaman lagi, seperti tubuhnya tidak bisa menerimanya sehingga ia memilih menghentikan penggunaan itu setiap melakukannya dengan sang suami dan nyatanya, ia memang harus berhenti.
“Nona, kita sudah tiba ditujuan anda di Next Out Corparation,” ujar supir taksi itu yang membuat Aileen menghancurkan lamunannya lantas mengangguk lalu memberikan sejumlah uang sebelum keluar dari mobil. Setelah pertemuannya dengan Lucy, ia memilih untuk menemui suaminya sembari membawa beberapa makanan yang ingin ia rekomendasikan. Terlebih, jam makan siang tidak lama lagi.
Kini, maniknya menilik sebuah gedung dengan kapasitas luar biasa dan ini kali pertamanya ia menginjakkan kaki ditempat ini sebelum dirinya dipecat. Entah kenapa, ia merasakan gugup yang teramat dalam sesaat melangkah menyusuri tapakan jalan sebelum memasuki gedung. Staff yang mengontrol keamanan pun sempat mengekorinya untuk mengantarkan ia hingga selamat, tetapi Aileen dengan senyum hangat, menolaknya. Toh, tidak akan terjadi apa-apa. Sehingga staff itu kini kembali pada pekerjaannya dan Aileen yang kembali pada antusiasnya.
Dan kini, Vhi harus mempercepat langkah untuk segera tiba di ruangan meeting karena kali ini, pertemuan yang cukup besar untuk membahas hal penting dengan beberapa petinggi di perusahaan miliknya. Sambil membaca sebuah berkas di dalam map berwarna biru navi, membuat fokusnya terpusat pada benda itu. Namun tak lama, amatannya harus terpecah sesaat rungunya mendengar suara gaduh, bahkan bersamaan saat ia melihat bagaimana Alice yang akan jatuh dari tangga itu. Mungkin, ia tidak bisa menjaga keseimbangannya.
Beruntung, dengan sigap, Vhi merengkuh tubuh Alice yang gemetar karena awalnya, ia merasakan dunianya yang akan berakhir sampai disini saja jika seseorang tidak berniat menolongnya. Pekerja yang awalannya tidak peduli pun, saat ini tampak memberikan fokus pada dua insan yang masih pada posisinya dimana mereka cukup intim, bahkan mereka cukup lama terjebak pada posisi itu.
Aileen yang baru saja berada disekitar sana, pun langsung mencoba melihat apa yang menjadi perbincangan para pekerja tersebut dan apa yang dilihatnya, membuatnya seketika membeku---terasa kelu untuk memanggil nama seseorang. Namun tidak lama, salah seorang pekerja menyebut namanya yang baru saja muncul setelah ia bukan lagi bagian dari perusahaan ini yang membuat Vhi langsung tersentak dan menoleh.
"Love?" Panggilan itu lantas membuat Alice gelagapan dan terkejut. Manalagi, tatapan penuh arti yang dilontarkan banyak pihak kepadanya tetapi Vhi langsung memberikan bahasa isyarat agar pihak yang melihat adegan itu, harus meninggalkan tempat ini secepatnya. Hal itu memang ampuh, menyisahkan mereka bertiga di lantai ini.
Aileen tersenyum tipis dan mencoba tak membiarkan egonya menguasai dirinya sendiri. "Ya, aku minta maaf karena datang tidak menghubungimu." Sembari memberikan satu fokus pada Alice yang menurut pandangannya sangat cantik.
"Tidak masalah, kau berkunjung tiap saat tanpa mengabariku pun tidak masalah. Namun, lebih baik harus mengabariku agar aku bisa menjemputmu."
Aileen hanya mengangguk, tetapi tidak menampik dirinya yang penasaran akan sosok wanita yang berada di samping suaminya. "Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya."
Dengan kilat, Alice memberikan sapaan formal. "Aku sudah cukup lama bekerja disini, tetapi aku bekerja di bagian Manchester dan diberi tugas disini. Sekiranya, aku sudah 2 bulan dan aku dibagian personalia, nyonya--"
"Jangan panggil aku nyonya! Itu terasa sangat geli. Panggil Aileen saja." Sambil memberikan senyum begitu hangat pada Alice yang kini mengangguk.
Aileen sontak menatap suaminya yang terdiam menatap lantai---entah apa yang menjadi bebannya. Ingin bertanya, tetapi saat ini mungkin bukanlah waktu yang tepat. Sementara Alice, mulai merasakan dirinya yang seperti hama pada tanaman sehingga ia berpamitan untuk undur diri yang membuat tatapan Vhi kontan teralihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPARK
Romance(BELUM DIREVISI) [SUDAH TERBIT] Aileen masih mengingat bagaimana awal kisahnya dengan Vhi dimulai. Berawal dari percikan rasa yang menjalar luas tanpa henti, membuat ikatan itu akhirnya terjadi. Namun ia tidak menyangka jika percikan itu nyatanya m...