Hari itu telah tiba. Hari di mana ada rasa ketakutan yang bercampur dengan rasa gugup. Bahkan rasa itu mengendap pada dirinya lantas ia menatap sekitarnya. Terlihat semua orang tengah sibuk menanti satu kejutan yang sama dengan dirinya pada sebuah layar komputer yang berisi olahan data perusahaan.
Ia gelisah. Akan tetapi selama bekerja sebagai Web Designer, tidak ada kesalahan yang membuat para konsumen mengeluh. Malahan setiap desain yang dibuat, pasti mendapat respon yang baik. Namun ia seperti takut saja jika mendapati kejutan itu.
Sebuah kejutan di mana perjuanganmu akan berakhir. Bukan kejutan yang membuat kalian merasa bahagia. Lebih kepada membuat kehidupanmu akan sengsara karena lepas dari perusahaan yang memfokuskan diri di bidang IT ini.
Lantas ia menghela napas. Hendak menuju ke sebuah bilik jika saja komputer di meja kerjanya tidak mengeluarkan suara nyaring yang memperlihatkan potret kado kejutan.
Itu yang ia maksud. Namun isinya terkesan horor dan membuat banyak orang merinding.
Ia mengarahkan mouse untuk menekan kado itu. Hingga kado tersebut terbuka dengan menampilkan sebuah nama.
Aileen Mercier!
Sontak maniknya membulat sempurna. Itu namanya, tetapi kenapa bisa menjadi pekerja yang membutuhkan pesangon?
Seketika pandangan bermakna menatap ke arahnya karena ruang kerja di perusahaan ini memang dimodifikasi secara terbuka.
Aileen menggeram kesal lalu memejamkannya matanya sebelum memberikan fokus pada seseorang yang tengah berada di sebuah ruangan yang terdapat di lantai khusus. Bahkan dari sini, ia dapat melihat bagaimana wajah menyebalkan itu tampak dengan tenang menatap sebuah komputer.
Ia sungguh kesal. Pria itu terus saja menyebalkan. Akan tetapi apa titik kesalahannya? Ia bahkan tidak mengerti kenapa bisa dipecat seenak jidat.
Pria itu! ingin sekali Aileen tenggelamkan di dasar samudra.
*****
Aileen mengambil langkah panjang. Membiarkan stiletto yang ia kenakan menghantam ubin cukup keras. Bahkan saat ia mendapati sapaan hangat dari beberapa pekerja yang tengah melintas, tetap saja ia melangkah---tanpa memberikan timbal balik.
Bahkan dari kejauhan. Aileen sebenarnya menangkap titik suara dari arah belakangnya. Namun karena kejutan ini, membuatnya mendadak menjadi pribadi acuh. Hingga suara itu mendadak hilang saat ia memasuki ruangan yang tengah diisi sebuah perundingan.
Mendadak Aileen menjadi bahan sorotan kendati membuat semua kekesalannya menghilang bak ditelan bumi. Bahkan ia serasa mati kutu saat orang-orang di ruangan ini menatapnya dengan pandangan aneh---seakan-akan ia termasuk makhluk bumi yang menganggu.
"Pembahasan mengenai proyek tadi aku serahkan pada Frans. Buktikan bahwa kalian memang patut dalam tim kali ini dan sekarang, kalian bisa keluar dari sini," pinta seorang pria saat maniknya menatap lekat Aileen yang masih berdiri di belakang pintu.
Sontak beberapa orang itu mengangguk paham sembari memberikan salam formal sebelum meninggalkan tempat ini. Bahkan orang-orang tersebut melakukan hal sama pada Aileen. Hingga di ruangan ini hanya tersisa mereka berdua saja.
"Apa yang ingin kau katakan?" tanya pria itu yang kembali pada aktivitas semulanya yang membuat Aileen mendengus sebal.
Ia menuntun tungkainya ke arah meja berbahan kaca itu kemudian menekan sebuah tombol berbentuk lingkaran di dekat berkas-berkas bertumpukan arkian membuat dinding yang menampilkan interaksi mereka tertutup dengan tirai otomatis.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPARK
Romance(BELUM DIREVISI) [SUDAH TERBIT] Aileen masih mengingat bagaimana awal kisahnya dengan Vhi dimulai. Berawal dari percikan rasa yang menjalar luas tanpa henti, membuat ikatan itu akhirnya terjadi. Namun ia tidak menyangka jika percikan itu nyatanya m...