Prologue

4.4K 300 170
                                    



"There's a living monster inside me that nobody can handle, even myself

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"There's a living monster inside me that nobody can handle, even myself."

____


"I cant... I'm sorry." Ujar gadis berlipatan mata mono itu menyesal.

"Kamu ngomong apa, Ser?"

"Maaf, aku gak bisa." Gadis itu menegaskan lagi. "Aku gak bisa nerima perasaan kamu. Jadi bisa kita lupain semua yang udah terjadi?"

Senyum cerah laki-laki bermata sayu itu seolah memudar, secara konstan tak lagi terpasang.

"Kenapa?"

"I just..."

I also cant understand.

"I cant. I'm sorry."

Ada jeda beberapa detik sebelum laki-laki berkulit putih itu menguasai diri dan melanjutkan pembicaraannya lagi. Beberapa kali ia terdengar menghela sebelum menghadap kembali kepada gadisnya.

"Tapi kenapa?" Ia mengulang lagi. "Everything was fine before. Kita bahkan..." Laki-laki itu menjeda, tampak kesulitan melanjutkan kalimatnya. Terlebih dengan suara deru nafas yang berpacu satu dua.

"..."

"I have told you my darkest part. You stretched your hand so that I could hold you. You even said that I could rely on you, but..."

"Sorry, Za. You must be missing something here. Aku gak pernah bilang sama kamu buat pilih aku sebagai the one who you could rely on. I said you have to tell everything in your mind to the one you believe in. Dan orang itu gak harus selalu aku."

"..."

"..."

"But how if I choose you as that one, Ser? Kita masih bisa bareng kan?"

"Maaf, Za. Aku gak bisa."

"Tapi... Kenapa? Ada orang lain yang kamu suka?"

Gadis itu membuang muka, tak lagi ingin menatap laki-laki yang sudah bersimpuh di hadapannya dengan sebuket bunga dan sekotak cincin yang pria itu tunjukkan kepadanya.

"Sera... Look at me and tell me the truth." Laki-laki itu semakin menuntut.

"Ser..."

Little Monster [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang