20. The Etiquette

867 165 107
                                    

Happy reading! 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!
🤗

____

"Rakatama Tarigan."

"Tobias Bizar." Ujar dokter tampan yang telah menanggalkan Armani biru malamnya itu. Menyisakan kemeja hijau tosca yang tampak kontras namun tetap sesuai dengan kulit pucatnya di bawah lampu.

Dokter Bias tampak begitu berkharisma ketika ia menyampaikan materi kuliahnya. Dan tampak seratus kali lebih tampan saat bertatap muka pada posisi sedemikian rupaㅡdengan sebuah meja bundar yang berada tepat di tengah memisahkan mereka.

Sera harus mengakui itu, terlebih dengan perangainya yang tampak begitu baik dan sopan. Siapapun tentu tidak keberatan membawa laki-laki tampan yang mapan ini pulang untuk sekedar diperkenalkan sebagai calon suami idaman.

Well yeah, pada akhirnya Sera di sini. Setelah usaha kabur-kaburannya dari Bapak Tarigan dan berakhir terpojok oleh Bapak Latrian, Sera terpaksa membayar ongkos taksi untuk sampai ke Sheraton menyusul Wyna mengikuti seminar Dokter Tobias Bizar.

Apapun itu hanya untuk menghindari Latrian meski ia harus berada di antara Wyna dan si Bapak PJ Rakatama Tarigan. Sera belum sesiap dan semantap itu menemui Trian. Sebagian dirinya menolak mendengarkan, meski sebagian lain ingin berdamai dan mulai beranjak pergi meninggalkan.

Life should go on right?

"Thanks, Doc, for having us." Ujar Raka santun setelah uluran tangan mereka terlepas.

"No... No... I should have been the one who said so. Thanks for having me." Balas laki-laki itu tanpa melunturkan senyuman.

"Your threads and podcasts are amazing, Dok. Penjelasan dokter tentang self-love awareness dan berbagai masalah mental illness in your platforms really help many people to survive from their own suffer."

"It's just nothing yet my job. But thank you." Jawab Dokter Bias kalem.

"Maaf sebelumnya kalau kami terkesan terlalu terburu-buru sampai mengikuti seminar dokter, but we think that this is the best time to see you since you're barely in Jogja."

"It's okay. Saya tidak terganggu sama sekali."

"As we proposed in our email before, we do really hope, you could be our keynote speaker for our event in August."

"Jadi tahun ini kami mengangkat self-love sebagai tema acara dan sengaja mengundang beberapa penulis juga pembicara yang cukup aware dengan masalah ini. And you're one of the top listed people whom we want to invite." Wyna mulai masuk ke penjelasannya.

Little Monster [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang