19. John Bowlby Theory

987 162 90
                                    

Warning!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning!

This chapter is full of cincong-cincong,
so that hold your airbag.

Happy reading!
🤗

____


"... Jadi sepenting apa membuat bounding antara orang tua dan anak? Since all of us agree that how parents treat their children could affect how they behave in their future?" Laki-laki berkulit pucat dengan tatanan rambut rapi yang disibak kebelakang itu melemparkan pertanyaannya kepada ratusan pasang mata yang memadati hall utama hotel Sheraton Yogyakarta.

Laki-laki yang mengenakan setelan Armani biru kelam itu menatap intense audiencenya. Senyum tipis dari bibir kemerah-merahan yang tak tersentuh nikotin itu tak pernah luntur dari paras tampannya. Pembawaannya yang tenang dan juga santun seolah memanjakan mata. Peserta seminar yang terdiri dari para orang tua muda juga beberapa mahasiswa dari berbagai universitas yang kebanyakan berjenis kelamin perempuan itu tampak berbinar memperhatikan kuliah sang dokter idola.

"Kelekatan atau attachment merupakan bentuk ikatan emosi antara satu individu dengan yang lain. Keterikatan ini berawal dari kedekatan fisik secara konsisten yang berakhir menjadi afeksi emosional. Apabila terjadi kelekatan yang baik, seseorang akan merasa aman dan terlindungi. Jika tidak maka ia akan merepresentasikan rasa tidak aman itu dalam bentuk tindakan tidak sehat atau negatif.

"Pola kelekatan seseorang mulai terbentuk dan terlihat dari anak usia dini. Dalam praktiknya, kita sering kali menemui seorang anak tampak terbuka dengan lingkungannya, berani menunjukkan jati diri dan mengeksplor sekitarnya, merespon secara positif berbagai interaksi yang ditemuinya, sesuai dengan yang seharusnya.

"Namun ada kalanya kita juga menemui anak-anak tantrum yang mudah meledak seperti menangis dan berteriak hanya untuk mendapatkan perhatian orang-orang disekitarnya. Ada pula anak-anak yang tak acuh dengan lingkungannya dan sulit memperoses emosi diri maupun sekitarnya. Atau mungkin seseorang yang tampak dekat namun juga jauh di waktu yang sama.

"Hal ini tentu berkaitan dengan pola asuh yang diterapkan oleh setiap orang tua ataupun pengasuh mereka.

"Teori kelekatan pertama kali dikenalkan oleh John Bowlby pada tahun 1958." Ujar Dokter Bias beralih pada layar raksasa di belakangnya. Tangannya bergerak lincah selama memberikan penjelasannya. Sesekali ia mengarahkan remote projector yang berada di tangan kanannya.

"Lalu oleh Mery Ainsworth, salah satu pakar psikologi anak dunia, pada tahun 1970an mengembangkan suatu percobaan yang disebut dengan strange situation dimana pada percobaan ini, Ainsworth menelaah cara anak-anak merespon situasi yang dihadapinya.

" Pada dasarnya pola kelekatan itu dibagi menjadi dua kelompok besar. Pola secure and insecure." Buka Dokter Bias.

"Untuk kelompok yang pertama, pola sehat atau secure, kita dapat mengingat kata kunci pola ini yakni 'secure' yang berarti aman. Anak mendapatkan rasa aman dan sayang dari orang tua secara tepat. Sehingga mereka mampu mengolah emosi dengan benar dan berperilaku sehat dalam merespon situasi yang terjadi di depan mereka. Positivity of these children are one hundred percent. Yang menandakan bahwa ini adalah pola asuh yang paling baik dan sehat." Jelasnya.

Little Monster [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang