12. Day One

985 176 193
                                    

___

Cheff RenattaPanutannya Gema Sadewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cheff Renatta
Panutannya Gema Sadewa

Warning!
Please have your own trash back since we will meet the evil Gema Sadewa musuh kita semua. I've warned you.

Happy reading!
🤗


____

Pukul sembilan tepat Sera telah berada di kantor Explora yang terletak dibilangan Ring Road Utara, yang tak jauh dari Persimpangan Monumen Jogja. Diperlukan usaha extra untuk sampai ke Explora tepat pada waktunya. Sera perlu bersabar membelah jalanan Jogja dari rumah Sapta yang terletak jauh di ujung selatan untuk sampai ke kota bagian utara hingga satu jam lamanya. For your additional information, luas Jogja tentu berkali-kali lipat lebih besar dari Jakarta.

Begitu sampai, hal pertama yang Sera lakukan jelas menghampiri atasannya yang telah ia ganggu di waktu pagi buta. Laki-laki itu tampak baik-baik saja menyambutnya. Seolah sudah begitu lama mengharapkan kehadiran Searsa. Sebenarnya Pak Angga ingin lebih lama berbicara dengan Sera jika saja pagi ini ia tidak memiliki agenda. Laki-laki berkumis tipis rapi itu lantas menambahkan, Sera memiliki waktu sampai jam makan siang sebelum nanti akan diperkenalkan secara official.

Setelahnya Sera sempat mengobrol dengan Ben dan Lyla via suara di halaman belakang gedung Explora. Membicarakan hal tidak penting seperti biasa untuk mengawali harinya. Hitung-hitung mengumpati Ben sama dengan pemanasan sebelum kembali menghadapi realita.

Lalu di sinilah dirinya. Duduk termenung dengan sepasang mata yang mengunci pergerakannya. Memandangnya teduh seolah memberitahu ada segudang perasaan rindu yang bergemuruh. Bibir tipis di seberang sana terangkat kecil membuat senyuman minimalis yang hampir tidak terbaca jika tidak benar-benar memperhatikannya.

Tidak ada yang berubah dari laki-laki di hadapannya. Baik senyumannya, wajahnya, pun dengan tatapan teduh yang dimilikinya, yang selalu membuat Sera merasa menjadi wanita paling beruntung di dunia.

"Long time no see..." Ujar laki-laki itu kini tepat di hadapan Searsa dengan jarak satu langkah yang memisahkan mereka. Sera perlu mendongakkan kepala, sambil menyipit memandangnya. Laki-laki itu selalu tampan di mata Sera, terlebih dengan pantulan matahari pagi yang membias menimpa dirinya.

"Long time no see." Balas Sera mengulang ujarannya.

Namanya Bayu Latrian. Seseorang yang dulu dengan baik Sera kenal. Seseorang yang membuat Sera hampir berani menanggalkan ketakutannya dan mulai melangkah maju sebelum gadis itu kembali menjadi seseorang yang terbelenggu seperti sekarang.

Little Monster [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang