Little Monster [COMPLETED]

23. Gadis Sebelah Rumah

Happy reading!
🤗

_____

Rasanya Raka kembali tak dapat memutuskan pandangannya. Gadis kurus berkemeja abstract pattern yang dimasukkan ke dalam celana di bawah sana itu terlalu menyita perhatiannya. Terlebih dengan sosok laki-laki berkemeja rapi yang tepat melekat di tubuh atletisnya. Raka tidak tahu apa yang dibicarakan keduanya. Namun, pergerakan tak nyaman dari gadis itu seolah mengusiknya. Lagi-lagi suara berat Gema terdengar lagi melewati telinga.

"They used to be the best couple in this building."

Raka tahu, tidak seharusnya ia merasa terganggu. Apapun yang dilakukan gadis itu jelas bukan urusannya. Sekalipun nantinya gadis itu harus jatuh berdarah-darah. Namun sekali lagi, sesuatu di masa lalu seolah telah mengikat mereka. Membuatnya tak dapat dengan bebas mengabaikan keberadaannya.

Raka tahu presensi Searsa La Mirya selalu mencuri atensinya. Sejak awal, bahkan sejak sebelum mereka bertemu kembali secara official, wajah Searsa sedikit banyak telah menggangu konsentrasinya. Pertama kali Raka melihat Sera adalah saat ia tidak sengaja melihat hasil bidikan kamera yang digunakan seseorang pada desktop komputernya. Itu adalah foto Tim Explora selama MT di Bali sekitar dua atau tiga tahun lalu.

Namanya Searsa La Mirya. Sama persis dengan gadis tetangga yang selalu menjadi kesayangan ibunya. Mata minimalis berlipatan tunggal itu  memperangkap ingatannya untuk tertuju pada gadis kecil yang tidak ia suka.  Pawakan kurus tinggi yang tak pernah berubah  itu seolah mengingatkannya dengan Lala kecil yang selalu mengikutinya kemana-mana.

Sudah lama Raka tidak bertemu dengannya. Jika ia tidak salah mengingatnya, mungkin sudah terhitung empat belas tahun lamanya sejak kepindahan keluarga Searsa. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan keluarga mereka. Bahkan hingga berbulan-bulan para tetangga sibuk membicarakannya.

Hanya ada spekulasi-spekulasi dan rumor tidak masuk akal yang berkembang di sekitarnya. Entah karena semata-mata ingin pindah rumah, entah karena terlibat hutang milyaran rupiah, entah karena sedang kabur dari kejaran orang yang mengancam keselamatan mereka, entah sesuatu telah menimpa Ibu Ratna hingga membuatnya gila atau rumor tidak masuk akal lainnya.

Raka tidak pernah tahu penyebabnya. Hingga suatu hari Keluarga Tarigan mendapat undangan pernikahan atas nama Sapta Sang Aji dan Thalia Haris yang sampai ke rumah. Barulah saat itu Raka tahu keluarga itu tidak pernah kemana-mana. Secara teratur Sapta masih sering memberi kabar pada Ibu Jessica atau sesekali mengirimkan buah tangan hasil melancongnya ke luar kota. Mereka masih tinggal di Jogja hanya saja tidak dapat lebih lama bertahan di lingkungannya. Terlalu banyak hal mengerikan yang terjadi di sanaㅡ kata Ibunya. Dan menjalani kehidupan baru adalah pilihan mereka.