36. Bang Ben

878 179 216
                                    

Happy reading! 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!
🤗


_____


Raka tak dapat memutuskan pandangannya, tanpa sadar sepasang netranya terus menatap lurus sebelah sisi wajah Searsa yang tampak berbinar menikmati lantunan lagu Sheila On Seven di depannya. Tubuh kurusnya turut terangkat berjingkrak bersamaan dengan para penonton lainnya. Ia terlihat begitu bahagia. Bersama dengan dua sahabatnya, gadis itu benar-benar tahu bagaimana menikmati waktunya. Yang tanpa sadar telah menerbitkan senyum Raka, yang tak lepas memperhatikannya.

This is not the first time Raka cannot take his eyes off of Searsa.

Gadis itu selalu memiliki daya magis untuk memikatnya. Entah hanya dengan tatapan menusuknya yang tak malu-malu ia tunjukkan, ataupun ocehan-ocehan tak pentingnya yang begitu menyebalkan, maupun tingkah tak terduganya yang yang seolah tak pernah kehabisan akal. Apapun itu, Raka selalu memperhatikan. Baik pergerakan besar Searsa maupun pergerakan kecilnya yang hampir tak terbaca. Bagaikan lubang hitam yang mampu menarik segala atensinya, Searsa seolah selalu menahan Raka untuk menaruh perhatiannya.

Gadis itu jelas memiliki seribu satu rupa yang tak serta merta ia tunjukkan kepada kebanyakan orang yang ditemuinya. Sera tak pernah keberatan untuk merendahkan dirinya hingga membuat orang-orang lengah, namun di titik tertentu ia dapat meledak bagaikan bom waktu. Gadis itu dapat terlihat begitu dekat dengan orang-orang di sekitarnya, namun juga jauh di waktu yang sama. Raka cukup yakin kedekatan itu tak akan pernah beranjak dari garis terluarnya. Mereka bebas melakukan apapun asal tidak menyentuh garis batasnya.

Tentang Searsa dan daerah abu-abu, Raka jelas tahu ada sesuatu tentang gadis itu. Bukan hanya sekedar tentang dirinya yang gemar membuat boundary, namun sesuatu yang lebih jauh dari ini. Sesuatu yang besar, yang mungkin terjadi di masa lalu yang begitu mempengaruhi gadis ini. It's not the thing that she can easily get rid. Ada ketakutan besar di dalamnya, yang entah apapun itu pasti tidak mudah ia lalui.

Raka tidak tahu, ia tak berani menebak terlalu jauh. Meski gadis itu telah menunjukkan berbagai rupa yang ia punya, jelas masih ada satu halaman yang belum terbuka. Ada satu kemungkinan yang bercokol di kepala. Tentang Searsa dan masa lalunya. Tentang ia yang begitu takut menghadapi sesuatu yang tak sewajarnya ditakuti kebanyakan orang pada umumnya. Yang secara sadar Raka sendiripun tak berani untuk menguliknya. Karena demi apapun ia masih ingin berada di sekitarnya. Menjaga gadis itu dan merengkuhnya selama yang ia bisa. Dan ia tidak ingin tahu apapun tentang sesuatu yang menahan gadisnya.

Karna jauh di dalam sana, Raka sendiripun tak ingin kecewa.

"Ser... Aku pengen pipis." Ujar suara lembut yang masih dapat ditangkapnya. Wajah Lyla tampak sedikit gelisah setelah bermenit-menit asyik berjingkrak bersama temannya.

Little Monster [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang