3. Sobbing Gurl

1.3K 222 126
                                    

Cr: (twt) @hipdict

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cr: (twt) @hipdict

"Hocus Pocus, Benedictus Julius,
Comme des and Sectum Sempra.
Habis ini gue bisa langsung masuk Hogwarts gak ya?"

(Searsa, 2020)

____

Sera memperlambat langkahnya, merasa aneh dengan keadaan kamarnya yang gelap gulita. Sedangkan di sisi kanan-kirinya, lampu tetangga masih berpendar nyalang mengeluarkan sinarnya. Seingat Sera, tadi petang saat Joya menyeretnya keluar, ia sudah menghidupkan lampu kamarnya, juga menyalakan speaker bluetooth yang tersambung dengan pemutar musiknya.

Untuk seseorang yang terlalu perhitungan dengan uangnya, Sera tidak keberatan harus membayar tagihan ekstra demi keselamatan harta bendanya. Bukannya apa-apa, ia lebih suka meninggalkan kamarnya dalam keadaan sedemikian rupa, tidak sepi senyap seolah-olah ada kehidupan di sana.

Ya... Biar gak horror-horror amat.

Bagaimana ya Sera menjelaskannya? Tidak ada yang salah dengan kamar yang ia sebut 'Rumy' sebenarnya. Kamar itu hanya kamar biasa seperti kamar kos enam kali empat meter pada umunya. Ukurannya memang cukup lebar jika dibanding kamar-kamar lainnya. Dengan dua ruang utama yang hanya terhalang dinding setinggi pinggang orang dewasa, dan kamar mandi kecil di dalamnya.

Yang sedikit tidak umum dari biasanya adalah cerita penguhuni sebelum Sera yang menempati.

Dulu, ada mbak-mbak yang meninggal gantung diri karena skripsi.

Jantung Sera seakan jatuh ke tanah, saat mendapati pintu kamarnya tidak terkunci sepenuhnya. Lebih-lebih ia dapat mendengar suara lirih tangisan perempuan di sekitarnya. Baiklah, ini memang bukan kali pertama ia mendengar suara tangisan serupa, tak jarang jika ia sedang lelah-lelahnya, penghuni tak kasat mata di kamarnya akan dengan senang hati mengganggunya.

Seperti terkekeh geli menertawakan Searsa yang sedang banyak masalah, ataupun menangis lirih meminta belas kasih. Pernah juga si mbak-mbak Kunti berulah dengan sengaja menjerit menyebut namanya. Membuat Sera merinding disko luar biasa, memilih menginap di luar beberapa hari hanya untuk menghindari si mbak Kunti.

Ah, yang paling tidak terlupa tentu saja saat ia bermimpi cekcok dengan perempuan ini. Katanya ia tidak suka melihat Sera terlalu dekat dengan Benedictus Julius. Bukannya Sera mengada-ada, tapi pernah mendengar kan sesuatu tentang cinta dua dunia? Ya begitulah keadaannya. Inilah yang membuat Ben tidak pernah mau mengunjungi kamar Searsa lagi meski Lyla menginap di sini.

Namun dari semua itu, perempuan tak kasat mata itu tidak pernah sekalipun menampakkan wujud aslinya. Rasanya Sera sudah ingin kabur saja. Suara itu semakin jelas saat ia menyalakan lampu dan mendekati ranjangnya di ruang sebelah. Berikut dengan tonjolan besar di tengah kasurnya.

Little Monster [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang