Nabila Up ya. Semoga selalu suka sama cerita Nabila.
Jangan lupa vote dan komen sebelum membaca.
Happy reading 😘😘😘😘
"Perjanjian apa?!" potong seseorang yang membuat Lena dan Albara menoleh kepadanya.
Lena gelagapan saat Nadia tiba-tiba berada di ruangan. Nadia berjalan ke arah Lena yang tengah menundukkan kepala.
"Selamat pagi, Pak." sapa Nadia kepada Albara.
"Pagi." jawab Albara singkat.
"Maaf tadi memotong pembicaraan Anda. Saya tidak sengaja mendengarnya," kata Nadia.
"Tidak masalah." sahut Albara.
"Maaf sebelumnya saya ingin bertanya kepada Anda. Apa yang anda maksud dengan perjanjian? Perjanjian apa yang Anda lakukan dengan Lena?" tanya Nadia.
Lena maupun Albara hanya diam saja tanpa mau menjawab pertanyaan yang di lontarkan Nadia. Nadia memandang Albara dan Lena secara bergantian.
"Kenapa diam saja?" tanya Nadia.
"Kau tidak perlu tau masalah ini. Cukup Saya dan Lena yang mengetahuinya." jawab Albara keluar dari ruangan Lena.
Lena menatap kepergian Albara. Sekarang tinggal ia dan Nadia. Selepas Albara pergi, Nadia menatap Lena untuk meminta jawaban dari Lena.
"Benar apa yang di katakan pak Albara. Biar ini menjadi rahasia kami berdua saja." Lena menarik selimut untuk menutupi seluruh badannya.
Nadia hanya menghembuskan nafas kasar.
🍁🍁🍁
Di sisi lain seseorang tengah merenungkan diri di dalam mobil sambil menundukkan kepalanya dengan beralas kemudi mobil.
Albara memijit pelipisnya yang terasa sangat pusing.
"Kenapa ini bisa terjadi denganku?" tanya Albara pada dirinya sendiri.
Mobil yang di kendari Albara pergi meninggalkan pekarangan rumah sakit menuju ke perusahaan. Karena Albara ingin menghapus file kejadian di mana ia telah mengambil mahkota Lena.
Sesampainya di perusahaan banyak karyawan yang menyapanya. Tapi Albara tidak membalas sapaan para karyawannya. Karena memang Albara terkenal dengan sifat cueknya. Albara memasuki lift khusus untuk ia saja.
Albara keluar dari lift saat sudah berhenti. Saat menuju ruangannya sebuah suara menghentikan langkahnya. Ketika Albara melihat siapa yang tengah memanggilnya dengan sengaja Albara berlalu saja tanpa mau berhenti. Seseorang itu terus saja memanggil namanya tapi Albara abaikan saja.
"Sayang tunggu," ucap Sonia menahan tangan Albara saat sudah sampai di ruangannya.
"Lepaskan tangan kotormu dari lenganku," kata Albara menghempaskan tangan Sonia yang membuat Sonia terkejut.
"Ada apa denganmu?" tanya Sonia.
"Ada apa dengan diriku? Tanyakan kepada dirimu sendiri kenapa aku menjadi seperti ini." ucap Albara berlalu menuju mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Albara ( #2 KURNIAWAN SERIES )
Romance( Usahakan baca Sweet Doctor dulu ) #2 in Albara ( 23 / 01 / 2023 ) Albara Athalla Ashari Kurniawan adalah seorang CEO yang memiliki perusahaan besar di Kota Amerika. Albara sering kali menerima penghargaan, tapi sifat Albara berbanding terbalik den...