Happy reading
•
•
•Tepat di hari ini adalah hari paling spesial untuk Albara dan juga Arland. Karena hari ini, hari kelahiran mereka. Di hari bahagia ini Albara masih merenungkan diri masih mengingat Lena lagi dan lagi.
Kali ini Albara tengah berdiri di atas teras balkon kamarnya. Menatap semua orang berlalu lalang menyiapkan semua acara pesta ulang tahun yang begitu besar malam hari ini. Karena tamu undangannya dari pembisnis Albara.
Sebuah ketukan pintu terdengar membuat Albara tersadar dari lamunannya.
Ceklek
Suara pintu terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya yang nampak masih terlihat muda baginya. Wanita yang mengajarkan banyak hal tentang arti menghargai wanita. Wanita yang tidak pernah marah saat Albara melakukan kesalahan.
"Jangan bersedih lagi. Relakan Lena pergi." Arra memberi semangat kepada sang Putra.
"Tapi Albara tidak bisa, Bunda," ucap Albara.
Arra mengetahui cerita kejadian semua yang di alami Albara dari Arland tapi respon Arra seperti biasa saja. Karena memang semua memiliki semua kesalahan. Maka dari itu Albara sangat beruntung di lahirkan dari rahim wanita seperti Arra sang Bunda. Pelukan hangat diterima oleh Albara.
"Bunda tau memang berat melepaskan seseorang yang berarti dalam hidupmu. Tapi ingat dulu bagaimana kamu memperlakukan Lena? Sangat kejam hingga kamu hampir membuat bayi yang ada di kandungan Arra keguguran? Penyesalan pasti datang di akhir, Nak. Sekarang kamu buka lembaran baru." Nasehat Arra.
"Akan Albara coba, Bun."
Arra melerai pelukan dari Albara.
"Sekarang tersenyumlah. Karena harus ini adalah hari spesial bagi kalian berdua. Selamat ulang tahun anak Bunda." Area memberi ucapan ulang tahun kepada Albara.
"Terima kasih, Bunda."
Arra tersenyum dan beranjak dari kamar Albara. Albara kembali merenungkan perihal membuka lembaran baru. Apa bisa ia membuka lembaran baru dan melupakan Lena begitu saja.
Albara menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya karena acara pesta ulangtahun mereka akan segera di mulai. Baju yang senada dengan Arland sudah siap di tempat tidur Albara.
Albara bercermin yang memantulkan dirinya yang begitu tampan. Selesai memakai baju Albara turun kebawah untuk menyambut tamu undangannya dari berbagai kalangan. Di bawah sudah ada Arland yang tengah berbicara dengan seseorang yang Albara ketahui adalah Jackson, laki-laki yang menyukai Lena. Tidak ada niatan untuk menghampiri keduanya karena sampai sekarang Albara masih tidak menyukai Jackson.
Tamu undangan mulai berdatangan dan rumah Albara pun semakin ramai. Tapi kali ini Albara tidak ada semangat untuk menyambut para undangan yang hadir. Ia lebih memilih duduk di sebuah kursi yang kosong. Merenung dan terus merenung itulah yang Albara lakukan sekarang. Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Albara yang membuat Albara terkejut. Pelakunya tak lain tak bukan adalah Arland sendiri.
"Melamun lagi?" tanya Arland.
"Tidak hanya merenung saja," jawab Albara.
"Merenung dengan melamun sama saja."
"Beda katanya. Jadi mereka tidak bisa di anggap sama." Arland hanya mengangguk kepalanya. Percuma saja melawan Albara.
"Ayo, acara sudah dimulai." Arland mengajak Albara untuk menyusul sang bunda yang sudah berada di atas panggung bersama sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Albara ( #2 KURNIAWAN SERIES )
Romance( Usahakan baca Sweet Doctor dulu ) #2 in Albara ( 23 / 01 / 2023 ) Albara Athalla Ashari Kurniawan adalah seorang CEO yang memiliki perusahaan besar di Kota Amerika. Albara sering kali menerima penghargaan, tapi sifat Albara berbanding terbalik den...