Mr. Albara | 1. Meeting

5.2K 207 46
                                    

Hai semua semoga selalu suka sama cerita Nabila. Jangan pernah bosan-bosan ya

Love you 😘😘😘😘

Jangan lupa sebelum membaca jangan lupa vote dan komen ya gimana part kali ini.

Happy reading 😘😘

"Ini Pak berkas yang Anda minta sudah saya selesai, kan." ucap Lena.

Albara memeriksa berkas yang sudah Lena berikan kepadanya. Lena menelan ludahnya susah payah saat Albara memeriksa berkasnya. Lena takut jika berkas yang ia berikan kepada Atasannya salah. Di dalam hati Lena berdoa semoga tidak ada kesalahan yang ia lakukan.

Tapi tiba-tiba Albara melemparkan berkasnya di atas meja, yang membuat Lena sedikit terkejut. Lena memberanikan diri untuk sedikit memandang wajah Albara. Lena bisa melihat wajah dingin yang terlihat dari wajah Albara. Jantung Lena berdetak lebih cepat. Ia sangat takut jika ia akan di pecat oleh atasannya.

"Kerja yang bagus," ujar Albara.

Lena langsung menegakkan wajahnya untuk memandang Albara yang ternyata Albara senyum tipis. Tapi itu membuat hati Lena sedikit lega.

"Walaupun kau sering tidur di kantor tapi kerjamu selalu memuaskan. Itu yang membuat ku mempertahankan mu selama ini. Jadi pertahankan kerjamu ini dan kurangi tidur di kantor," kata Albara.

"Ter-- terima kasih, Pak." ucap Lena.

"Kau boleh pergi sekarang. Oh, tunggu dulu, jangan lupa atur mettingku dengan klien kita dari Jerman,"

"Baik, Pak. Kalau begitu saya permisi." Lena menunduk dan berlalu pergi dari ruangan Albara yang memiliki hawa dingin.

Saat sudah di luar ruangan Lena bernafas lega sekali.

"Hey!" tegur seseorang yang membuat Lena terkejut.

"Lo buat gue kaget aja!"

"Lagian kenapa Lo kayak habis di kejar setan aja muka kek gitu amat," ucap Nadia Elzahya.

Nadia adalah teman satu apartemen dengan Lena. Mereka bertemu dan berteman di perusahaan Ashari Kurniawan. Jadi Nadia tau susah senang Lena selama menjadi sekertaris Albara.

"Kenapa muka Lo kek gitu?" tanya Nadia.

"Gue habis kena amuk Bos. Gara-gara gue ketiduran di kantor," jawab Lena.

"Lagian Lo udah tau Bos kita tuh kek gitu masih aja Lo suka bikin ulang sama dia,"

"Ya namanya juga orang ngantuk gak bisa di tahan."

Saat Nadia dan Lena lagi asik berbincang tiba-tiba ada yang menganggu pembicaraan mereka.

"Apa Albara ada di dalam?" tanya seseorang.

"Ada. Silahkan anda masuk saja," ujar Lena.

"Oke." ucap seseorang itu masuk kedalam ruangan Albara.

"Gue sambel ya sama dia."

"Sebel Nadia bukan sambel," ujar Lena memperbaiki kata Nadia.

"Nah itu maksud gue."

"Kenapa Lo sebel sama dia? Dia kekasih Bos kita kalau Lo macem-macem bisa bahaya kerjaan lo,"

"Gimana gue gak sebel. Setiap hari kerjaannya ke kantor aja. Apa dia gak punya kerjaan lain apa?"

Lena mengangkat bahunya bertanda ia tidak tau. Tak berselang lama pintu terbuka menampilkan Albara yang memeluk pinggang kekasihnya. Lena dan Nadia menunduk. Lena bisa melihat kemesraan Albara dengan sang kekasih yang bernama Sonia Andrisita Moluccas, menurut orang kantor adalah seorang model tapi jika Sonia seorang model kenapa setiap hari hampir datang kemari.

Mr. Albara ( #2 KURNIAWAN SERIES )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang