Mr. Albara | 9. Kembali

2.7K 163 23
                                    

Udah lama ya enggak Up. Maaf ya karena Nabila sibuk seminar akhir-akhir ini jadi lama banget Up. Jadi lama Upnya.

Semoga part kali ini kalian suka ya.

Jangan lupa vote dan komen sebelum membaca

Happy reading 😘😘😘



Seorang gadis tengah menyirami tanaman bunga yang berada di halaman rumahnya. Siapa lagi kalau bukan Lena. Memang jika Lena berada di rumah ia selalu menyempatkan untuk menyiram tanaman bunga miliknya.

"Nak, ayo kita sarapan dulu." ujar Bu Inur.

"Iya, Ma." sahut Lena.

Lena masuk ke dalam rumah untuk sarapan bersama dengan sang mama. Karena jujur saja Lena pun sangat merindukanmu masakan mama. Siapapun pasti merasakannya bila kita jauh dari kedua orangtua yang sangat di rindukan adalah masakan mama dan kasih sayang yang mana berikan. Lena menarik kursi yang berseberangan dengan sang Mama yang tengah sibuk menyiapkan makanan untuknya. Saat Lena mencium bau opor daging, Lena langsung berlari menuju kamar mandi.

Cairan bening yang keluar dari mulut Lena. Semua memang efek dari janin yang tengah berkembang di kandungannya. Lena mengelus perutnya yang masih datar dengan sayang.

"Apa kamu tidak apa-apa, Nak?" tanya Bu Inur.

"Enggak apa-apa kok, Ma. Lena cuma mual aja." jawab Lena dengan lesu.

"Kalau gitu Mama buatkan teh madu hangat buat kamu untuk mengurangi rasa mual." kata Bu Inur.

Lena mengangguk lemah.

"Kalau begitu kamu ke kamar saja." ujar Bu Inur.

Dengan langkah pelan Lena menaiki tangga menuju kamarnya. Saat sudah berada di kamar, Lena merebahkan badannya dan menatap langit-langit kamarnya.

"Apa dia tidak mencari keberadaanku?" gumam Lena.

"Semoga saja ia tidak mencariku. Tapi tunggu dulu kenapa dia mencariku. Mungkin dia tidak akan peduli dengan bayi yang ada di dalam kandunganku ini,"

"Siapa yang tidak peduli?" ujar seseorang.

Lena melihat ternyata itu sang Mama yang membawa nampan berisi segelas teh madu yang di katakan tadi.

"Bukan apa-apa kok, Ma." ucap Lena.

"Ini minum tehnya dulu supaya mualnya sedikit berkurang." Bu Inur menyerahkan segelas teh kepada Lena.

Lena menerima dan meminumnya perlahan. Rasa hangat mengalir dalam perutnya yang membuat rasa mual itu hilang.

"Terima kasih, Mama. Maaf membuatmu repot."

"Kenapa harus berterima kasih? Sudah kewajiban Mama merawat kamu."

Lena meletakan gelas di atas meja yang berada di sebelah tempat tidurnya, dan langsung memeluk tubuh wanita yang telah merawatnya selama ini.

"Mungkin ke depannya Lena akan membuat Mama semakin repot." kata Lena.

"Karena semakin kandungan Lena membesar maka Mama akan semakin kesulitan mengurusku," tambah Lena.

"Husstttt ... jangan berkata seperti itu apapun yang sedang terjadi Mama akan selalu di sampingmu." ucap Bu Inur mengelus punggung Lena.

"Maaf membuat Mama kecewa dengan Lena hamil di luar nikah,"

"Ini semua bukan salahmu, Nak. Semua yang kamu alami adalah takdir ya, Nak." ucap Bu Inur.

Lena memeluk sang Mama angkat yang sangat ia sayangi, Lena menumpahkan semua air di bahu sang Mama yang selalu mendukungnya bagaimana pun kondisi Lena sekarang. Lena beruntung bertemu oleh Bu Inur yang merawat dengan sangat baik hingga sekarang.

Mr. Albara ( #2 KURNIAWAN SERIES )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang