Mr. Albara | 10. Bujukan

2.1K 136 47
                                    

Jangan lupa sebelum membaca vote dan komen yang banyak.

Happy reading 😘😘😘😘

Di sebuah ruangan yang cukup gelap Lena terus mencoba melepaskan lilitan tali yang mengikat kedua tangannya. Setelah berhasil di bawa oleh anak buah Albara. Di sinilah sekarang Lena. Berada di ruangan yang entah ini di mana. Rasa cemas selalu menyelimuti Lena. Ia cemas jika Albara mencoba mengugurkan kandungannya.

Lena terus menerus mencoba melepaskan diri tapi ikatan tali ini sangatlah kuat, yang membuat Lena tidak bisa berbuat apa-apa. Pasrah? Sekarang itulah yang Lena rasakan. Karena tidak bisa membuka lilitan tali. Pintu terbuka menampilkan laki-laki yang telah menculiknya. Laki-laki yang di benci oleh Lena sekarang.

"Mencoba ingin kabur?" ucap Albara duduk di depan Lena.

"Kau tidak akan bisa kabur dari sini atau kabur dariku. Karena sampai kapanpun saya akan mengejarmu hingga ujung dunia sekalipun." tambah Albara.

"Apa yang Anda inginkan dari saya?" tanya Lena.

"Saya? Saya ingin kau mengugurkan kandunganmu itu." ucap Albara.

Ucapan Albara sepontan membuat Lena terkejut. Walaupun ia tidak menerima keadaannya sekarang tapi ia tidak mau atau tidak ingin membunuh janin yang tidak bersalah ini.

"Saya mohon jangan! Saya tidak menuntut Anda untuk bertanggung jawab bukan? Maka dari itu jangan mengugurkan kandungan saya." mohon Lena dengan meneteskan air mata.

"Kenapa kau sangat menyayangi janin itu? Bukankan dia anak haram karena kita berhubungan badan tanpa ada status suami istri."

"Dia bukan anak haram! Tapi kita yang haram. Jangan pernah menyebut anakku adalah anak haram lagi."

"Lebih tepatnya itu anak kita." ucap Albara membenarkan perkataan Lena.

"Anak kita? Dia bukan anak Anda. Tapi dia anak saya. Jika dia anak Anda kenapa Anda tega ingin membunuhnya. Kalau Anda mengakui dia anak kita tidak seharusnya Anda berkata demikian." ujar Lena.

"Tapi janin itu akan membawa bencana untukku dan juga karirku," ucap Albara.

Lena tersenyum getir saat mendengar jawaban Albara. Kenapa Albara hanya memikirkan karir saja. Sifat Albara tidak pernah berubah sejak dulu.

"Jadi saya mau kau mengugurkan kandunganmu itu." ujar Albara.

"Sampai kapanpun saya tidak akan mengugurkan kandunganku." kekeh Lena.

"Aku sudah memintamu secara baik-baik jangan salah saya jika saya berbuat kasar kepadamu. Jhon panggil Dokter itu kemari." perintah Albara.

Jhon segera keluar dari ruangan di mana Lena di sekap. Rasa cemas semakin menghampiri Lena, membuat Lena harus memikirkan cara agar bisa kabur dari sini. Jujur saja Lena sangat menyayangi janin yang sedang ia kandung ini.

Tak berselang lama seorang wanita berjas khas Dokter memasuki ruangan. Air mata tak sanggup Lena tahan lagi.

"Kau lakukan tugasmu." ucap Albara pergi dari ruangan.

"Baik Tuan." jawab Dokter bernama Tiara.

Dokter Tiara mendekati Lena di mana Lena saat ini tengah terikat. Ada rasa kasihan melihat Lena saat ini.

"Tenanglah." ucap Dokter Tiara.

"Bagaimana aku bisa tenang jika separuh nyawaku akan segera pergi." kata Lena.

"Saya akan membantumu," ucap Dokter Tiara.

"Membantu apa? Membantu untuk mengugurkan kandunganku? Itu yang anda maksud? Saya mohon. Kita sama-sama wanita anda pasti tau jika kehilangan seorang anak pasti rasanya menyakitkan. Jadi saya mohon jangan ambil anak ini dari saya." mohon Lena.

Mr. Albara ( #2 KURNIAWAN SERIES )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang