Mr. Albara | 18. Bohong

1.6K 143 19
                                    

Maaf ya baru update karena undangan seminar banyak banget 😭😭😭 Tapi aku usahakan buat up kok. Sekali lagi maaf lama update.

Jangan lupa vote dan komen ya 🥰

Happy reading 😘😘😘😘


"Jangan salah sangka di sini. Aku seperti ini karena aku memperhatikan calon anakku saja. Jangan berpikir aku jatuh cinta kepadamu."

Perkataan Albara masing membekas di ingatan Lena, yang membuat Lena melamun memikirkan perkataan Albara. Hingga ketukan di atas meja Lena membuat ia tersadar.

"Kenapa lo ngelamun aja dari tadi gue lihat-lihat?" tanya Nadia yang membawa sebuah berkas.

"Enggak apa-apa kok," jawab Lena.

"Nih, berkas yang harus di tanda tangani Mr. Albara." Nadia memberikan berkas kepada Lena.

"Oke, tunggu sebentar, ya." Lena membawa berkas menuju keruangan Albara dengan perasaan yang campur aduk.

Suara ketukan membuat Albara yang tengah memeriksa dokumen berhenti.

"Masuk," ujar Albara.

Cklek

Pintu terbuka menampilkan Lena dengan membawa dokumen. Lena berjalan kearah meja kerja Albara dan meletakan dokumen yang ia bawa.

"Ini ada dokumen yang harus Tuan tanda tangani," kata Lena.

Tanpa banyak berbicara Albara menandatangi dokumen yang Lena bawa. Setelah selesai tanda tangan dengan segera Lena pergi dari ruangan Albara.

"Tunggu." Suara menghentikan langkah Lena.

Lena berbalik dan menatap Albara.

"Nanti tunggu aku pulang," kata Albara.

"Aku akan menunggu di lobby," balas Lena keluar dari ruangan Albara.

Albara menatap kepergian Lena dengan nafas berat. Lena memberikan dokumen kepada Nadia.

"Lama amat sih lo," gerutu Nadia.

"Ya, lo tau sendiri gimana sibuknya Mr. Albara kayak apa. Udah gak usah banyak protes. Balik sana gue masih banyak kerjaan," usir Lena.

Nadia mendengus kesal kepada Lena dan berlalu pergi. Lena terkekeh melihat kelakuan Nadia.

🍁🍁🍁

Hari semakin sore, matahari senja pun mulai meredup dan banyak karyawan yang sudah pulang kerumah. Bagitu juga Lena yang tengah bersiap-siap pulang, seperti yang Albara katakan jika mereka akan pulang bersama. Maka dari itu Lena akan menunggu Albara. Sambil menunggu Albara datang Lena memainkan ponselnya untuk menghilangkan rasa jenuh yang ia rasakan. Cukup lama menunggu tapi Albara tidak kunjung datang membuat Lena berjalan kembali menuju ke dalam kantor. Lena takut jika terjadi sesuatu kepada Albara.

Setiba Lena diruangan Albara, ternyata ruangannya terlihat gelap yang artinya sang pemiliknya tidak ada. Lalu kemana Albara sekarang? Kenapa lama menjemputnya. Lena berinisiatif untuk mencari keberadaan Albara, Lena takut jika terjadi apa-apa dengan Albara. Setiap ruangan Lena singgahi, sampai suara percakapan antar dua lawan bicara menghentikan langkah Lena. Mengintip di balik dinding. Lena menutup mulutnya ketika melihat siapa yang tengah berbicara.

Albara, dia tengah bersama dengan Sonia kekasih Albara. Mereka tengah berciuman yang membuat Lena terkejut. Air mata Lena mengalir begitu saja tanpa bisa di hentikan. Lena memilih menjauh dari pada harus melihat semua yang terjadi.

Mr. Albara ( #2 KURNIAWAN SERIES )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang