Mr. Albara | 6. Kekasih Palsu

2.3K 123 7
                                    

Nabila kembali Up lagi ya. Semoga part kali ini suka. Dan maaf sedikit.

Jangan lupa sebelum membaca tinggalkan vote dan komen banyak-banyak.

Happy reading





Kali ini Lena tidak dapat menjawab pertanyaan Albara membenar apa yang di katakan Albara. Karena memang sulit mencari perkerjaan di kota Amerika.

"Aku mempunyai syarat yang bisa membebaskanmu dari semua hutang,"

"Syarat apa itu?" tanya Lena.

"Jika kau mau semua hutangmu lunas maka kau harus menjadi kekasih bayaran saya," jawab Albara.

"Kekasih bayaran? Apa yang Anda maksudkan?"

"Iya. Jika kau mau melunasi hutangmu mudah saja cukup kau menjadi kekasih palsuku saja. Itu sudah bisa melunasi semua hutangmu kepadaku,"

"Saya tidak mau. Saya akan melunasi hutang Anda secepat mungkin. Lebih baik Anda keluar dari rumah saya. Karena saya mau beristirahat," usir Lena.

Albara tersenyum sinis.

"Saya akan memberi kau waktu untuk mempertimbangkan tawaranku tadi." ucap Albara keluar dari rumah Lena.

Lena bernafas lega saat Albara telah pergi dari rumahnya. Bagaimana bisa di berkata seperti itu. Ada hal apa yang membuat ia harus menjadi kekasih Albara. Apa dia ingin membuat kekasihnya cemburu atau ada hal lain yang ingin di rencanakan Albara.

Semua kejadian ini membuat Lena gila. Kenapa semakin lama berkerja dengan Albara semakin banyak hal aneh yang Lena rasakan. Ia mereka tidak nyaman lagi berkerja di tempat Albara. Selepas Albara pergi sekarang Lena menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tak berselang lama Lena sudah keluar dengan tubuh yang segar karena sudah mandi. Memang selama ia sakit ia tidak di perbolehkan oleh Nadia untuk mandi. Ingin rasanya Lena protes tapi apa daya Nadia tetap Nadia. Walaupun protes sampai mulut kita berbusa pun Nadia selalu yang menang.

Sekarang Lena tengah merebahkan badannya di tempat tidur miliknya sambil memandang langit kamarnya. Tak berselang lama kantuk pun datang menghampiri Lena.

🍁🍁🍁

"Aku akan kembali saat perkerjaan di sini sudah selesai," jawab Albara.

"Tapi bunda sangat merindukanmu." kata Arland.

"Bukannya aku selalu pulang sebulan sekali."

"Tapi kau kembali sehari dua hari saja setelah itu kau kadang jarang kembali ke Indonesia,"

"Kau tau sendiri bagaimana perkerjaanku. Di sini aku tengah mengurus perusahaan kakek. Seharusnya kau juga membantuku di sini bukan malah memilih menjadi Dokter seperti ini," ujar Albara meremehkan Arland.

"Ini cita-citaku ingin menjadi Dokter,"

"Kau pulang saja sana. Aku titip hadiah untuk bunda dan juga ayah." Albara memberi kotak berukuran lumayan besar untuk kedua orangtuanya.

Mr. Albara ( #2 KURNIAWAN SERIES )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang