Mr. Albara | 15. Hal Tak Terduga

1.7K 128 20
                                    

Happy reading



Seorang gadis tengah menatap pantulan dirinya yang berbeda dari biasanya. Sekarang ia berubah dalam sehari menjadi tuan putri yang begitu cantik dan begitu elegan. Karena hari ini adalah hari di mana ia akan menyandang nama Kurniawan di belakang namanya.

Gadis itu tak lain dan tak bukan adalah Clara Magdalena Victoria, yang lebih tepatnya adalah Lena. Ya, hari ini adalah hari bersejarah bagi Lena dan keluarga Kurniawan. Bertepatan pada pagi yang cerah ini berlangsung acara sakral akan di ucapkan Albara di depan penghulu.

Lena di temani oleh Arland-Adik Albara. Arra tidak menemaninya karena tengah sibuk menyambut kedatangan tamu undangan. Rasa gugup menghampiri Lena tak kalah mendengar susunan acara yang akan di mulai sebentar lagi.

"Wajahnya biasa dong, gak sudah tegang gitu. Jelek tau gak," ejek Arland.

Lena menatap tajam kearah Arland yang tengah duduk di tempat tidurnya.

"Kamu belum pernah merasakan apa yang aku rasakan sekarang, jadi kamu bilang gitu." sahut Lena.

"Memang belum sih. Karena aku masih kuliah plus masih berjuang mendapatkan hati seorang gadis yang selama ini aku sukai," jelas Arland.

"Curhat?"

"Enggak. Cuma menjelaskan yang tengah aku alami sekarang." ucap Arland.

Terlihat dari wajah Arland jika ia tengah jatuh cinta. Di luar terdengar suara penghulu memulai ijab qobul. Jantung Lena berdetak lebih cepat.

"Saya terima Nikah dan Kawinnya Clara Mahdalena Victoria binti Alm. Putra Ariandra dengan mas kawain tersebut dibayar tunai"

"SAH"

"SAH"

"Alhamdulilah"

Lena masih terdiam ketika ia sudah berstatus sebagai istri Albara, lebih tepatnya Lena masih tidak percaya jika ia sudah menjadi istri Albara. Tak berselang lama pintu terbuka menampilkan sang Bunda dan juga sang Mama.

"Lena, ayo kita turun ijab qobul sudah selesai," ucap Arra.

Dengan langkah yakin Lena menghampiri kedua orangtuanya untuk menuju aula tempat acara ijab qobul. Ketika Lena menuruni tangga semua mata terpusat kepadanya, menatap kagum kepada Lena yang begitu cantik begitupun dengan Albara yang menatap lekat kepada Lena. Tak terasa bibir terangkat membentuk bulan sabit.

Lena menatap Albara yang telah menjadi suaminya. Seperti mimpi di malam hari, menjadi istri Albara bukanlah impian ataupun keinginannya, semua karena ia tengah mengandung anak dari Albara. Lena duduk di kursi bersanding untuk menandatangi beberapa berkas.

Setelah proses tanda tangan, penghulu menyuruh Lena untuk mencium tangan Lena, begitupun dengan Albara yang mencium kening Lena. Sentuhan yang Albara berikan kepada Lena membuat Lena merasakan kenyamanan ketika Albara mencium keningnya. Mata mereka saling menatap satu sama lain hingga suara membuat mereka memutuskan saling pandang.

"Sudah menatapnya, nanti kalian bisa lanjutkan di kamar." gurau Arra.

"Bunda apa-apaan sih," kata Albara sedikit malu.

Setelah acara ijab qobul selesai Lena dan juga Albara beristirahat sejenak untuk acara resepsi. Suasana canggung menyelimuti ruangan yang di tempati Lena juga Albara. Lena mengelus perutnya yang masih rata karena usia kandungan Lena sekarang memasuki 5 minggu, maka dari itu perut Lena masih belum menunjukan tonjolan seperti ibu hamil.

Mr. Albara ( #2 KURNIAWAN SERIES )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang