Mr. Albara | 24. Penjelasan

1.8K 136 71
                                    


H

appy reading 😘😘




Albara melerai pelukan kepada Lena. Dan menatap wajah cantik yang gak jauh beda dari yang dulu. Kecupan manis mendarat di kening Lena.

"Ayo kita perbaiki semuanya. Dan memperbaiki hubungan rumah tangga kita." Albara mencium tangan kanan Lena.

Lena menggelengkan kepalanya dan melepaskan genggamannya dari Albara. Keterkejutan Lena di rasakan oleh semua tamu undangan yang datang di acara ulangtahun Albara dan Arland. Albara terkejut kenapa Lena menggelengkan kepalanya.

"Kenapa sayang? Apa kamu tidak mau memperbaiki rumah tangga kita?" tanya Albara.

"Tidak bukan itu, aku sangat mau tapi untuk memperbaiki hubungan rumah tangga mungkin aku masih tidak bisa. Karena sampai sekarang aku masih trauma kejadian dulu," jawab Lena.

"Aku minta maaf atas kejadian 10 tahun yang lalu." Albara berlutut di hadapan Lena.

Air mata jatuh di mata cantik Lena ketika melihat Albara berlutut di hadapannya. Selama mengenal Albara tidak pernah melakukan hal seperti ini. Beruntung? Itulah yang Lena rasakan karena bisa menjadi seseorang yang istimewa bagi Albara. Memang Albara bisa berbuat seperti hanya kepada seseorang yang sangat amat ia cintai. Dan seseorang itu adalah Lena yang berstatus istrinya.

Lena pun berlutut di hadapan Albara untuk menyamakan tingginya dengan Albara. Belaian lembut tangan Lena di rasakan oleh Albara yang memang selalu menikmati sentuhan Lena.

"Aku akan mencoba membuka hati untukmu tapi aku mohon beri aku waktu," ucap Lena, sebenarnya Lena masih mencintai Albara tapi semua tujuannya agar Albara merasakan apa yang dulu Lena rasakan. Lebih tepatnya Lena akan memberi pelajaran kepada Albara.

"Aku akan selalu memberimu waktu sampai kapanpun kamu siap," kata Albara.

"Kalau begitu ayo kita rayakan ulang tahunmu dulu." ajak Lena berjalan lebih dulu. Tapi tiba-tiba tangannya di tarik oleh Albara membuat Lena kembali ke tempat semula.

"Tunggu sebentar." tahan Albara.

"Kenapa?" heran Lena.

"Anakku di mana?" tanya Albara.

"Anak? Ah anakmu, ya. Itu dia di sana?" tunjuk Lena kepada anak yang berada di samping Arland.

Albara berlari menghampiri anak yang di maksud oleh Lena meninggalkan Lena yang tengah berjalan menuju ke atas panggung untuk berkumpul.

Pelukan erat Albara berikan kepada anak berusia 10 tahun yang begitu ia rindukan. Anak yang dulu ia sia-siakan sekarang tumbuh begitu baik walaupun dulu di dalam kandungan selalu Albara sakiti.

"Papa." Suara itu, suara yang sangat Albara dengar sejak dulu.

Albara melerai pelukannya dan menatap wajah anaknya yang begitu tampan.

"Ucapan sekali lagi." perintah Albara.

"Papa." ulang anak Albara.

Tetesan air mata jatuh di mata Albara. Ia masih tidak percaya bahwa ia akan mendapatkan kado yang begitu spesial di hari istimewanya. Kado yang membuat gairah hidupnya kembali bangkit lagi. Seseorang yang begitu berarti bagi Albara kembali kedalam hidupnya yang dulu hampa tanpa Lena sekarang hidupnya begitu cerah lagi saat mereka kembali.

"Iya, ini Papa, Nak." Ujar Albara.

"Rendi bahagia akhirnya Papa kembali," ucap Randi.

"Iya, Nak. Papa kembali untukmu dan juga, Mama." Albara mencium seluruh wajah Rendi.

Mr. Albara ( #2 KURNIAWAN SERIES )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang