Grandchild

3.9K 290 21
                                    


Hari ini rumah Winda dan Aileen sedang ramai karena orang tua mereka datang untuk berkunjung. Para wanita sedang memasak makanan untuk para suami mereka.

“Ma ini sayurnya ditaruh dimana?” Tanya Winda yang baru saja selesai mencuci nya.

“Taruh aja di meja sayang. Kamu balik dulu ini ikannya mama mau ke kamar mandi dulu.” Mama langsung berlari ke kamar mandi seperti nya ia sudah sangat kebelet.

Winda tengah membalik ikan dengan hati-hati sesekali ia menjauh karena percikan minyak. Aileen yang sedang mengambil minuman pun tersenyum geli melihat Winda. Apakah ini rahasia masakan istrinya enak.

Winda terkejut melihat tangan kokoh melingkar di pinggang nya. Ia berbalik untuk melihat siapa pemilik tangan tersebut tapi ia malah mendapatkan kecupan di pipinya.

“Aileen apa yang kamu lakukan?” Ya itu tangan Aileen. Tidak mungkin tangan ayah atau papanya kan?

“Memeluk mu.” Aileen menaruh dagunya di pundak Winda.

“Lepas. Nanti kalau ada yang lihat gimana?” Winda terus menggeliat berusaha melepaskan diri dari pelukan Aileen.

“Enggak akan. Papa sama ayah ada di ruang tamu. Mama lagi di kamar mandi sedangkan ibu lagi diatas.” Terang aileen. Ia sudah mengamati situasi tadi sebelum memeluk Winda jadi aman.

Winda hanya menghela nafas. Percuma Aileen tidak bisa di lawan jadi Winda yang harus mengalah membiarkan Aileen terus memeluknya dari belakang. Pria itu mengikuti Winda kemanapun bahkan ia enggan untuk melepaskan sebentar pelukannya membiarkan Winda mengambil piring.

“Ekhmm.” Winda dan Aileen berpaling menatap pemilik suara itu. Itu suara mama dan ibu yang memperhatikan mereka dari tadi.

“Kalau mau bermesraan ke kamar gih.” Seru ibu membuat keduanya malu.

“Hmm ibu sama mama kayak gak pernah muda aja.” Aileen melepaskan pelukannya sedangkan Winda menyibukkan dirinya untuk menutupi wajahnya yang memerah.

“Justru kita pernah muda makanya nyuruh kamu mainnya di kamar aja.” Blush.. Winda tambah malu mendengar perkataan mama.

“Nggak deh ntar kalian ngintip.” Aileen berjalan dengan santai mengambil minuman yang tadi ia letakkan di meja dan kembali ke ruang tamu.

Sedangkan kedua wanita itu ternganga tidak percaya mendengar nya. Winda yang melihat itu mencoba menetralkan suasana dan berkata.

“Ini ikannya sudah siap.” Kedua wanita itu menoleh menatap Winda yang memegang piring berisikan ikan.

“Kamu bawa aja ke meja makan sayang.” Seru ibu yang mendekat.

“Sekalian kamu panggil para pria itu untuk makan ya.” Semua makanan sudah siap tersaji tinggal sayuran nya saja yang akan di tumis oleh mama.

Winda mengangguk dan melangkah kan kakinya menuju ruang tamu.

“Pah, Yah, ayo makan. Makanan udah siap.” Keduanya pun mengangguk dan berdiri menuju meja makan.

Ketika Winda ingin mengikuti kedua pria tersebut tangannya di tahan oleh Aileen. Winda berbalik mengangkat sebelah alisnya tidak mengerti.

“Aku gak diajak?” Ya tuhan ingin sekali Winda mencakar wajah tidak berdosa itu. Ia kira ada sesuatu yang ingin Aileen bicarakan berdua dengannya.

“Tanpa di suruh juga kamu pasti ngikutin aku kan?” Aileen tersenyum mendengarnya. Benar. Ia akan mengikuti Winda kemanapun tanpa wanita itu suruh.

That's right.” Aileen berdiri menggenggam tangan Winda untuk menuju meja makan.

🌿🌿🌿

Sweet Dream (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang